Cegah Potensi Radikalisme dan Terorisme, FKPT NTT Siapkan UsulanStrategis Jelang Rakernas 2025

Cegah Potensi Radikalisme dan Terorisme, FKPT NTT Siapkan Usulan
Strategis Jelang Rakernas 2025

Kupang – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Nusa
Tenggara Timur (NTT) tengah mematangkan strategi dan program kerja
dalam menghadapi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-XII FKPT tahun
2025 yang digelar Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI.
Rakernas ini akan berlangsung selama tiga hari, mulai 22 hingga 24
April 2025, dan dipusatkan di Hotel Vasaka, Jakarta.

Sebanyak 36 ketua FKPT provinsi dan dua ketua FKPT kabupaten, yaitu
Kabupaten Lebak dan Kabupaten Jepara, akan hadir secara langsung.
Sementara para sekretaris, bendahara, dan ketua bidang lainnya
mengikuti kegiatan tersebut secara daring melalui Zoom Meeting.
Rakernas ini juga menjadi momentum penting pelantikan pengurus FKPT
se-Indonesia oleh Kepala BNPT, Komjen Pol Eddy Hartono. Selain itu,
agenda utama Rakernas mencakup pemaparan program nasional dan
penyelarasan konsep kegiatan FKPT tahun anggaran 2025. Berikutnya

Menyambut momen strategis ini, FKPT NTT periode 2025–2027 menggelar
rapat perdana pada Senin (21/4/2025) di kampus Fakultas Hukum Undana.
Rapat dipimpin oleh Ketua FKPT NTT yang baru, Dr. Simplexius Asa, SH.,
MH, yang juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum Undana. Turut
hadir dalam rapat ini Sekretaris FKPT NTT, S. Syufyanto Minggele,
S.Kom, serta para ketua bidang yakni Boli Tonda Baso, S.Sos M.Si
(Kabid Agama, Sosial-Ekonomi dan Budaya), Imanuel Lodja, S.Sos (Kabid
Media Massa, Hukum dan Humas), dan Dr. Orpa Ganefo Manuain, SH MH
(Kabid Perempuan dan Anak). Iqbal dari Satgas FKPT NTT juga ikut ambil
bagian.

Dalam rapat ini, sejumlah usulan strategis disampaikan. Salah satu
yang menjadi sorotan adalah pentingnya membangun komunikasi dan
silaturahmi dengan berbagai pihak, seperti Gubernur NTT, Kapolda,
Danrem, BIN Daerah, serta instansi pemerintah lainnya yang berkaitan
dengan keamanan dan intelijen.

“Komunikasi dan silaturahmi perlu kita bangun dengan pemerintah dan
instansi yang menjalankan fungsi intelijen, agar pencegahan bisa
bersifat menyeluruh dan terpadu,” ujar Dr. Simplexius.

Di samping itu, pengurus FKPT NTT juga menilai perlunya melakukan
sosialisasi tentang keberadaan dan peran FKPT melalui media massa,
sekaligus membangun kemitraan dengan berbagai lembaga, seperti Dinas
Pendidikan, Kementerian Agama, Dinas Kesehatan, DP3A, serta sekolah
dan perguruan tinggi.

Langkah ini dinilai penting agar upaya pencegahan terorisme tidak
hanya dilakukan di ranah formal, tetapi juga menyentuh masyarakat akar
rumput melalui pendidikan, budaya, dan media. Dengan semangat
kolaboratif dan komitmen kuat, FKPT NTT optimis dapat menyuarakan
aspirasi daerah secara maksimal dalam Rakernas nanti, sekaligus
menjadi mitra strategis pemerintah dalam menanggulangi potensi
radikalisme dan terorisme di Bumi Flobamorata.