Bekasi – Pemuda adalah pihak yang paling mudah dipengaruhi untuk melakukan aksi terorisme oleh ISIS. Untuk mencegah hal itu, GP Ansor Kota Bekasi memilih lebih banyak menyasar kalangan pemuda untuk menyosialisasikan Pancasila, UUD 1945, dan kebhinnekaan bangsa Indonesia yang sudah terbangun dengan baik selama puluhan tahun.
Hal itu dikemukakan Ketua GP Anshor Kota Bekasi M Joefri kepada Damailahindonesiaku.com, Selasa (11/7/2017), ketika ditanya mengenai makin maraknya aksi teror dilancarkan simpatisan ISIS di Tanah Air belakangan ini.
“Pemuda adalah pihak yang paling mudah dipengaruhi oleh teroris untuk melakukan pemboman dan kekacauan lainnya. Untuk itu, kita terus berupaya menyelamatkan mereka dari pengaruh radikalisme yang menyesatkan diri sendiri dan merugikan orang lain. Agama mana pun tidak ada yang mengajarkan untuk membunuh orang lain,” katanya.
Sehubungan dengan itu, belakangan GP Ansor Kita Bekasi kian giat melakukan sosialisi mengenai kebhinnekaan, Pancasila, serta UUD 1945 kepada kalangan pemuda. Sosialisasi dilakukan dalam acara seminar, pengajian, maupun kegiatan lainnya.
“Kita terus melakukan pendekatan-pendekatan sekaligus menyosialisasikan kebhinnekaan yang sudah terbangun cukup baik. Pluralisme tidak tergantikan untuk membangun bangsa ini,” katanya.
Menurut Joefri, Indonesia merdeka setelah “founding fathers” menyatukan berbagai perbedaan dari Sabang sampai Merauke yang dimanifestasikan dalam UUD 45 dan Pancasila. Kebhinnekaan pula yang membuat bangsa ini tumbuh menjadi besar serta diperhitungkan bangsa lain.
“Kebhinnekaan yang diwariskan pendiri bangsa ini harus dijaga oleh seluruh lapisan masyarakat. Kebhinnekaan adalah roh kesatuan yang memerdekakan bangsa ini dari penjajahan,” katanya.
Menurutnya, seluruh generasi muda wajib menjaga dan memelihara NKRI, Pancasila, serta UUD 45 untuk membangun bangsa Indonesia menjadi adil dan makmur.