Palembang – Upaya pencegahan terorisme menjadi prioritas bersama. Bukan hanya bagi aparat kemanan saja namun semua lapisan masyarakat. Termasuk pencegahan teroris yang menyasar anak-anak. Demikian dikatakan oleh Hasan, SH, Asisten Deputi Perlindungan Anak Berhadapan dengan Hukum dan Stigmatisasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (Kemen PPA).
Menurut Hasan pihaknya ingin mendapat masukan dari berbagai pihak tetang upaya Kemen PPPA untuk perlindungan terhadap anak, dan sekaligus juga untuk memberikan pemahaman kepada pemerintah daerah mengenai pentingnya kegiatan ini.
Baca juga : Kasdim 0728/Wonogiri: Radikalisme adalah Embrio Lahirnya Terorisme
“Kegiatan ini adalah salah satu pesan kepada pemerintah setempat, bahwa ada isu-isu anak berkembang dan dapat membahayakan tumbuh kembang anak dimasa mendatang,” katanya dalam sebuah Sosialisasi Kebijakan Perlindungan Khusus Anak Korban Jaringan Terorisme Di Sumatera Selatan, seperti dikutip sumselupdate.com. Rabu (28/11/2018).
Dijelaskannya, dampak dari pengaruh teroris ini perlu dicegah sejak dini, karena kalau terpapar kepada anak akan membahayakan masa depan anak itu sendiri, oleh karenanya kegiatan ini adalah salah satu upaya pencegahan.
Dan daerah harus menjadi yang terdepan dalan upaya yang dimaksud karena upaya perlindungan anak merupakan otonomi daerah dalam.
Saat ini, tambahnya, di Jakarta sedang ramai tentang rekrut anggota terorisme itu dari kelompok anak-anak, kenapa anak yang menjadi pilihan tentu karena anak-anak mudah dipengaruhi.
“ Tugas kita semua adalah mencegah itu semua, sebab anak adalah harapan masa depan bangsa, kalau anak-anak sudah terpapar paham teroris tentu akan sulit untuk memulihkannya,” tegasnya. (HP)