Jakarta – Polri memperkuat kolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), untuk mencegah kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) terpapar radikalisme dan terorisme.
Kepala Biro Pembinaan Karir (KaroBinkar) Polri Brigjen Dedi Prasetyo menjelaskan, kerjasama dengan BNPT itu dengan cara mengasement dan memfilter pejabat-pejabat yang akan menduduki jabatan di Kementerian dan lembaga.
“Dengan demikian didapatkan pejabat Kementrian dan Lembaga yang clear dari radikalisme dan terorisme,” kata Dedi saat berkunjung ke Kantor BNPT, Sentul, Bogor, Selasa (21/1/2020).
Dalam kunjungannya itu, Dedi menekankan bahwa, Densus sangat dibutuhkan lantaran tim khusus Polri itu bertindak sebagai eksekutor sementara BNPT sebagai regulator.
Di sisi lain, Dedi menyebut bahwa, kunjungannya ini dalam rangka studi banding serta mempererat kerjasama antar lembaga pemerintah sekaligus merespon kebutuhan pengembangan organisasi BNPT.
Selain itu, kata Dedi, hal ini juga upaya mencarikan solusi dalam rangka menampung Perwira Menengah (Pamen) Polri yang sudah eligible untuk menduduki jabatan bintang 1 (Brigjen).
“Dari paparan tim BNPT, sesuai UU No 5/2018 terdapat sembilan orang eselon I, untuk eselon II (bintang 1) ada 23 orang, di BNPT ada beberapa deputi khusus Polisi,” tutur Dedi.