Ini Cara BNPT Cegah Terorisme di Pesantren

Makassar – Terorisme adalah kejahatan luar biasa yang berpangkal pada kesalahan dalam memahami dan menggunakan ajaran agama, karenanya proses belajar menjadi salah satu konsen utama dalam upaya penanggulangan terorisme. Hal inilah yang mendorog Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk datang ke pesantren-pesantren guna memberi masukan dan bantuan untuk efektifitas belajar para santri.

Seperti yang terjadi hari ini, BNPT memberikan bantuan kepada sepuluh pesantren di Sulsel melalui program bakti sosial Pesantren Bersinar. Bertempat di ruang rapat pimpinan gubernur Sulawesi Selatan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Suhardi Alius menegaskan bahwa program Pesantren Bersinar merupakan wujud nyata kerja BNPT dalam menanggulangi terorisme, utamanya dalam hal pencegahan. Program ini diharapkan mampu meningkatkan semangat dan efektifitas belajar para santri, sehingga mereka dapat belajar dengan maksimal dan tidak menjadi radikal.

Ini disampaikan mantan Kabareskrim Polri itu pada launching program bakti sosial Pesantren Bersinar kerjasama BNPT dengan BRI, hari ini, Rabu (28/09/16). Ia melanjutkan, program ini merupakan salah satu implementasi dari tugas pokok BNPT yang sesuai dengan peraturan presiden nomor 46 tahun 2010, antara lain adalah mengkoordinasikan instansi pemerintah terkait dalam melaksanakan kebijakan di bidang penanggulangan terorisme yang meliputi pencegahan, perlindungan, deradikalisasi, penindakan, dan kesiapsiagaan nasional.

Kegiatan Bakti Sosial ini diawali dengan persentasi Ujang Koswara sebagai Pelopor Sistem Lampu Cerdas (SILAMDAS) dan Lampu Mandiri Rakyat (LIMAR), dalam persentasinya ia menampilkan video pendek antusiasme ratusan santri di Ponpes Munawarratus, Gowa, yang sedang mengikuti pelatihan cara pemasangan SILAMDAS dan LINMAR. Acara dilanjutkan dengan penyerahan secara simbolik SILAMDAS dan LINMAR kepada 10 pesantren di SULSEL yang disaksikan langsung oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Sahrul Yasin Limpo., Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof.Dr. Nasaruddin Umar, MA., Ketua Majelis Ulama Indonesia Sulsel, pimpinan wilayah BRI Sulawesi Selatan dan segenap jajaran pengurus FKPT.