Denpasar – Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) melakukan
berbagai upaya konkrit dalam menguatkan profil pelajar Pancasila.
Salah satunya dengan pelaksanaan program CAKRA.
CAKRA merupakan program khusus yang diejawantahkan melalui Tari Kecak
untuk Anak Tunanetra, Tunadaksa dan Tunawicara. Program tersebut
dijalankan tim yang diketuai Ni Made Dwijasari dengan anggota Ni Putu
Indriani, Ni Putu Novita Marayani, Komang Sri Aprila Tirtayani, dan Ni
Komang Wimanendra Putri.
Program CAKRA menyasar anak-anak penyandang disabilitas di Sentra
Mahatmiya Bali. Ketua Tim, Ni Made Dwijasari mengatakan, penyandang
disabilitas seringkali merasa terabaikan. Bahkan penyandang
disabilitas disebut memiliki eksistensi diri.
“Hal itu yang mendasari program CAKRA ini. Dimana kami ingin membantu
penyandang disabilitas masih menghadapi kesulitan yang cukup besar
dalam mengembangkan rasa percaya diri,” katanya.
“Padahal, mereka juga memiliki hak yang sama untuk memperoleh
pelayanan, pembelajaran, dan pengembangan minat dan bakat,” imbuhnya.
Dijelaskan, program dibawah bimbingan Ni Luh Putu Agetania, S.Pd., M.
Pd., ini memiliki tujuan untuk meningkatkan eksistensi diri anak-anak
penyandang disabilitas. Peningkatan eksistensi melalui tari Kecak yang
diyakini dapat dibangun sesuai dengan karakter Pancasila.
Profil Pelajar Pancasila disebut sangat penting dikuatkan agar
menciptakan generasi unggul. Generasi unggul yang berlandaskan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-harinya.
“Melalui program ini, tim dapat menyediakan media teknologi yang dapat
membantu meningkatkan kepercayaan diri yaitu kreasi media audio dan
gerak tari. Program ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga bulan Juli
2024 di Sentra Mahatmiya Bali oleh mitra program yaitu anak-anak
penyandang disabilitas,” sebutnya.
Ia lebih lanjut menjelaskan, terdapat tiga macam metode pelaksanaan
dalam CAKRA. Pertama yaitu tahap persiapan (CAKRA 1).
Pada tahap persiapan tim CAKRA menyiapkan alat bahan dan buku pedoman
mitra yang akan digunakan pada tahap pelaksanaan program. Kemudian,
dilanjutkan dengan tahap pelaksanaan (CAKRA 2).
Pada tahap ini, tim CAKRA melaksanakan pelatihan awal suara Cak dan
gerak dasar tari Bali bagi anak-anak penyandang disabilitas. Kegiatan
dilanjutkan dengan melaksanakan pelatihan suara Cak lanjutan dan
pelatihan gerakan penari tokoh dalam tari Kecak,” jelasnya.
Kemudian, dilaksanakan pelatihan kolaborasi suara penari Kecak dengan
gerakan penari tokoh dalam tari Kecak. Sebelum tahap selanjutnya, tim
CAKRA melaksanakan kegiatan pendampingan dengan mendampingi kegiatan
pelatihan kolaborasi suara penari Kecak dengan gerakan penari tokoh
dalam tari Kecak.
“Tahap berikutnya merupakan tahap evaluasi (CAKRA 3). Pada tahap ini,
anak-anak penyandang disabilitas akan dipentaskan di Auditorium SDP
Kampus Undiksha Denpasar,” pungkasnya.