Blitar – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI)
berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia
#MakinCakapDigital2024. Dalam rangka mewujudkan target tersebut,
Kominfo RI kembali menggelar kegiatan webinar Makin Cakap Digital 2024
untuk segmen komunitas di wilayah Kota Blitar, Jawa Timur bertemakan
“Menghidupi Persatuan Indonesia: Jangan Mudah Terprovokasi di Era
Luapan Informasi!” pada Selasa (4/6/2024).
Hadir pembicara-pembicara yang ahli di bidangnya, yaitu Korwil Mafindo
Wonosobo, Astin Meiningsih, Pelatih Pusdiklatcab Tulungagung dan
Relawan TIK Tulungagung, Mohamad Subaweh, dan Pekerja Seni, Tike
Priatnakusumah sebagai key opinion leader (KOL).
Korwil Mafindo Wonosobo, Astin Meiningsih mengatakan, sebagai warga
negara Indonesia, setiap individu perlu menjadikan nilai Pancasila dan
Bhineka Tunggal Ika sebagai landasan dasar beraktivitas di ruang
digital.
“Setiap berinteraksi dan membuat karya digital harus sesuai nilai
Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika,” kata Astin saat menjadi pembicara
webinar Makin Cakap Digital 2024 untuk segmen komunitas di Blitar,
Jawa Timur, Selasa (4/6/2024)
Rendahnya pemahaman nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika membuat
individu tidak mampu memahami batasan kebebasan berekspresi. Imbasnya,
terjadi perundungan siber, ujaran kebencian, pencemaran nama baik,
hingga provokas yang berpotensi menyebabkan perpecahan di ruang
digital.
Pelatih Pusdiklatcab Tulungagung dan Relawan TIK Tulungagung, Mohamad
Subaweh menambahkan, pemahaman keamanan digital membantu masyarakat
terhindar dari penipuan online. Tingginya aktivitas digital membuka
potensi buruk, seperti pencurian akun hingga penipuan.
“Keamanan digital merupakan sebuah proses untuk memastikan kita, baik
secara daring maupun luring, dapat dilakukan secara aman,” ujar
Subaweh.
Pengamanan digital tidak hanya untuk mengamankan data yang dimiliki,
tetapi juga melindungi data pribadi yang bersifat rahasia. Setiap
individu perlu menyadari terdapat banyak data di dalam perangkat
digital yang dimiliki. Data-data tersebut tentu tidak boleh
disalahgunakan orang lain.
Narasumber lain, Pekerja Seni, Tike Priatnakusumah mengatakan,
masyarakat perlu memahami pentingnya etika digital. Sebab, setiap
individu bisa menjadi korban maupun penyebab kerugian kepada orang
lain ketika tidak menerapkan etika yang baik.
“Tanpa etika yang baik, media sosial justru akan banyak mendatangkan
kerugian dan kesusahan kepada penggunanya,” kata Tike.
Kegiatan Makin Cakap Digital 2024 merupakan rangkaian program
Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kementerian Komunikasi
dan Informatika (Kominfo) RI. Program ini bertujuan meningkatkan
literasi digital 50 juta masyarakat di Indonesia.