Buya Syafii Maarif: Penyerangan Gereja St Lidwina Biadab dan Merusak Indonesia

Jakarta – Penyerangan gereja St. Lidwina Bedog, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2/2018) dinilai sebagai tindakan biadab dan merusak nilai-nilai toleransi yang selama ini sangat dihormati bangsa Indonesia. Karena itu, aparat terkait harus menyelidiki secara mendalam kasus ini, karena jelas ulah pelaku telah mencoreng harmonisasi kehidupan di masyarakat.

Penilaian itu disampaikan oleh mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif saat mendatangi tempat kejadian perkara kemarin. Kebetulan Gereja St. Lidwina tidak jauh dari kediaman Buya Syafii.

“Penyerangan Ini biadab. Harus ditelusuri betul, siapa orangnya, apakah ada kelompok atau bergerak sendiri. Saya percaya Polisi bisa bergerak cepat mengungkap ini,” ujar kata Buya Syafii dikutip dari cnnindonesia.com.

Buya mengaku heran dengan aksi penyerangan yang menyasar di gereja sekitar kediamannya tersebut. Apalagi, jika dikaitkan dengan momen sentimen yang muncul jelang tahun politik Pilkada Serentak 2018. Syafii mengatakan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta tak ada daerah yang melaksanakan Pilkada.

“Suasana setempat kondusif, selama ini nggak ada persoalan. Bahkan di sini juga tidak ada Pilkada,” tukas Buya Syafii.

Saat teror itu terjadi, jemaat di gereja tersebut sedang mengikuti kegiatan ibadah Misa Pagi. Pelaku kemudian berhasil diamankan polisi setelah sempat melawan saat hendak dihentikan aksinya.

Seorang saksi mata menerangkan aksi pria berpedang yang diketahui bernama Suliyono (22) itu terjadi ketika awal Misa Pagi. Saat itu pelaku masuk lewat pintu depan dan langsung menuju altar. Ternyata sebelumnya, dia sudah melukai seorang umat yang ada di teras depan.

Pelaku yang membawa pedang langsung masuk dan menuju altar sembari menyabetkan pedangnya. Dua orang jemaat pun terluka karena sabetan pedang. Romo Prier SJ yang memimpin misa juga turut terluka terkena sabetan pedang. Pelaku juga mengayunkan pedangnya ke sekeliling dan menghancurkan patung Yesus dan Bunda Maria yang ada di mimbar.

Selain itu seorang petugas yang bermaksud mengamankan pelaku pun terluka karena sabetan senjata tajam sebelum dilumpuhkan dengan tembakan. Petugas yang terluka adalah Ajun Inspektur Satu Munir, personel Polsek Gamping yang terluka di bagian tangannya.