Yogyakarta – Tokoh nasional, Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif bersama budayawan yang tergabung dalam Forum Group Discussion ‘Bisikan Dari Jogja’ meminta permasalahan radikalisme segera ditangani oleh pemerintah. Walau demikian, radikalisme tidak serta merta bisa diberantas hanya dengan cara kekuatan dan penindakan tegas.
Buya, pangilan akrab Ahmad Syafii Maarif menegaskan, agar lebih efektif pemahaman secara persuasif diperlukan agar paham radikalisme bisa secara perlahan luruh.
“Itulah mengapa pemerintah harus memberantas radikalisme dengan cara memahaminya terlebih dahulu. Presiden Jokowi perlu mencari orang-orang yang mengerti tentang radikalisme, paham agama, moderat, dan berpikir pada substansi islam, agar dapat merumuskan kebijakan konkret yang dapat menyokong upaya pemerintah memberantas radikalisme,” ungkap Buya dalam Seminar Bisikan Dari Jogja di Jogja Plaza Hotel, Minggu (22/10/2017) seperti dikutip KRjogya.com.
Buya menyarankan pemerintah maupun Jokowi secara langsung untuk mengumpulkan birokrat yang ada di daerah untuk menilik masalah yang ada secara mendalam. Keterlibatan dunia riset dan pendidikan, termasuk institusi privat yang telah lama berkecimpiung di bidang kajian radikalisme, juga dapat menjadi kunci kesuksesan upaya pemberantasan tersebut.
“Jadi rekomendasi saya dan kami di sini, disamping mengapresiasi kiprah dan upaya Pak Jokowi yang telah bekerja keras, adalah menggunakan seluruh sumber daya yang ada untuk memahami radikalisme sebagai sebuah fenomena dan masalah terlebih dahulu. Sehingga radikalisme segera dipangkas dan tidak sampai merusak tatanan bangsa,” kata Buya mengakhiri.