Butuh kesadaran Bersama Sambut New Normal

Jakarta – Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Mukhamad Misbakhun menilai butuh kesadaran bersama masyarakat untuk bersiap menyambut tatanan kehidupan baru atau New Normal.

Ia menegaskan bahwa era new normal bukan usaha kerja pemerintah semata. Pasalnya, kebijakan itu membutuhkan kerja sama dari kalangan swasta dan seluruh elemen masyarakat.

“Potensi penguatan ekonomi tersebut harus juga disertai dengan kesadaran bersama masyarakat untuk bersiap menghadapi new normal,” tulisnya, seperti dikutip Antara, Rabu (3/5).

Dia meyakini fase Normal Baru pada masa pandemi COVID-19 akan kembali menggerakkan perekonomian Indonesia dan melalui kebijakan tersebut akan ada reaktivasi perekonomian.

Politisi Golkar itu mengaku sudah melihat tanda-tanda positif dari fase new normal yang masih dalam tahap persiapan.

“Era new normal sudah disambut baik dengan menguatnya rupiah di mata dunia dan sentimen investasi yang terus tumbuh pada IHSG,” ujar Misbakhun melalui akun Twitternya, Rabu (3/6/2020).

Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu menambahkan, belum lama ini Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil jajak pendapat tentang 158 wilayah yang bisa kembali melakukan aktivitas kerja pada masa pandemi Covid-19. DKI Jakarta yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pun diyakini sebagai daerah yang bisa melakukan aktivitas kerja lagi.

Misbakhun menjelaskan, pemerintah mulai menyosialisasikan kebijakan new normal karena pandemi Covid-19 diperkirakan akan berlangsung lama. Di sisi lain, ujarnya, kehidupan perekonomian masyarakat tidak boleh dibiarkan terlalu lama terhambat.

Lebih lanjut, ia menyodorkan angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I (Q1) 2020 yang hanya mencapai 2,97 persen. Menurutnya, capaian itu jauh dari target kuartal I 2020 yang diharapkan mencapai kisaran 4,5-4,6 persen.

Misbakhun bilang, selama Q1 2020, pertumbuhan konsumsi hanya 2,84 persen, padahal biasanya masih di kisaran 5 persen. Yang patut dicatat adalah konsumsi berkontribusi sekitar hampir 57 persen pada produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

“Karena itulah new normal diharapkan dapat memulihkan kembali perekonomian Indonesia dari pandemi COVID-19,” ujarnya.

“Dengan kembalinya aktivitas masyarakat maka penerapan pola kehidupan new normal ini akan menjadi kunci kebangkitan ekonomi Indonesia,” katanya