Bupati Cianjur Apresiasi Peran FKUB Jaga Kerukunan Umat Beragama Menjelang Pemilu 2024

Jakarta – Kerukunan umat beragama merupakan hal yang penting di Kabupaten Cianjur. Tanpa adanya kerukunan masyarakat dan antar umat beragama, pembangunan di Kabupaten Cianjur tidak akan dapat berjalan dengan baik.

Kondisi kerukunan umat beragama di Kabupaten Cianjur tergolong kondusif dan sangat rukun. Hal ini menunjukkan kedewasaan masyarakat Kabupaten Cianjur berkat peran Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Cianjur.

Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengapresiasi peran FKUB dalam menjaga kerukunan umat beragama. Ia menilai bahwa FKUB telah berhasil menjaga kondusivitas antar umat beragama, terutama menjelang Pemilu serentak 2024.

Herman mengatakan bahwa menjaga kerukunan umat beragama bukanlah hal yang mudah, terlebih di tengah kondisi masyarakat yang heterogen. Oleh karena itu, peran FKUB sangatlah penting dalam menjaga kerukunan umat beragama di Kabupaten Cianjur.

“FKUB telah memposisikan diri sebagai mitra pemerintah daerah dalam menjaga kerukunan umat beragama. Upaya baik ini tentu harus terus berlanjut, terutama menjelang Pemilu serentak 2024,” ujar Herman.

Herman menambahkan bahwa pemerintah daerah tidak dapat bekerja sendiri dalam menjaga kerukunan umat beragama. Ia berharap bahwa FKUB dapat terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam menjaga kerukunan umat beragama.

“Kami sangat menerima berbagai masukan positif dari FKUB berkaitan dengan kerukunan atau toleransi antar umat beragama. Tujuannya untuk menjaga toleransi bangsa dan harmonisasi sosial,” tuturnya.

Herman juga menegaskan bahwa menjaga kerukunan umat beragama merupakan tugas semua pihak. Ia berharap bahwa masyarakat dapat bersama-sama mengelola keberagaman dengan baik.

“Kita bersama-sama mengelola keberagaman ini dengan baik karena akan menjadi sebuah kekuatan. Jika kita tak bisa mengelolanya dengan baik, maka akan menjadi ancaman,” ungkap Herman.

Selain itu, Herman juga meminta FKUB untuk mengedukasi masyarakat, terutama dari kalangan lintas agama, berkaitan dengan Pemilu serentak 2024. Ia berharap bahwa masyarakat dapat memahami pentingnya pemilu sebagai sarana demokrasi yang bisa menghasilkan pemimpin yang berkualitas.

“Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pemilu, maka akan berdampak terhadap terpilihnya pemimpin-pemimpin berkualitas ke arah yang lebih baik lagi,” pungkas Herman.