Bunuh Sandera AS, Dua Anggota ISIS Berjuluk The Beatles Mengaku Tidak Bersalah

Washington – Dua anggota ISIS yang berjuluk The Beatles mengaku tidak bersalah atas dakwaan yang membunuh empat sandera mereka di pengadilan Amerika Serikat

El Shafee Elsheikh (32) dan Alexanda Kotey (36) diterbangkan ke AS dari Irak pada Rabu (7/10) lalu, untuk menghadapi persidangan atas keterlibatannya dalam pembunuhan jurnalis Amerika James Foley dan Steven Sotloff serta pekerja bantuan Peter Kassig dan Kayla Mueller.

Muncul dari penjara dengan videolink, mereka mengaku tidak bersalah selama persidangan di Pengadilan Distrik AS di Alexandria, Virginia di hadapan Hakim dan membebaskan sesuai hak mereka dalam persidangan yang cepat.

Hakim menggambarkan kasus itu sebagai kasus yang rumit dan tidak biasa serta mengatur sidang berikutnya pada 15 Januari. Hakim mengatakan ia ingin persidangan diadakan secepat mungkin tetapi waktu diperlukan untuk mencapai tujuan keadilan dalam kasus ini.

Keluarga Foley, Kassig, Sotloff dan Mueller menyambut baik pemindahan dua anggota ISIS itu ke Amerika Serikat untuk diadili.

“James, Peter, Kayla dan Steven diculik, disiksa, dipukuli, kelaparan, dan dibunuh oleh anggota ISIS di Suriah,” kata keluarga itu dalam pernyataan bersama.

“Sekarang keluarga kami dapat menuntut pertanggungjawaban atas kejahatan terhadap anak-anak kami ini di pengadilan AS,” sambung pernyataan itu.

“Kami berharap pemerintah AS akhirnya dapat mengirim pesan penting bahwa jika Anda merugikan Amerika, Anda tidak akan pernah lepas dari keadilan,” kata mereka.

“Dan ketika Anda tertangkap, Anda akan menghadapi kekuatan penuh hukum Amerika,” kata mereka lagi seperti dikutip AFP, Sabtu (10/10).

Keluarga telah melobi agar dua anggota ISIS itu dibawa ke AS untuk diadili di pengadilan daripada dipindahkan ke Teluk Guantanamo di Kuba, tempat tahanan lain di “perang melawan teror” AS ditahan.

Delapan grand jury AS mendakwa mereka dengan berbagai kejahatan termasuk penyanderaan, konspirasi untuk melakukan pembunuhan dan pelanggaran lainnya. Jika terbukti bersalah, mereka menghadapi hukuman maksimal penjara seumur hidup.

Menurut dakwaan, Kotey dan Elsheikh terlibat dalam penculikan sandera Amerika, Eropa dan Jepang di Suriah dari 2012 hingga 2015 bersama dengan dua anggota asal Inggris lainnya dari grup yang disebut sebagai “Beatles.”

Mereka diduga menyiksa dan membunuh korbannya, termasuk dengan memenggal kepala, dan ISIS merilis video pembunuhan tersebut untuk tujuan propaganda.

Kotey dan Elsheikh adalah dua dari empat anggota sel ISIS yang dijuluki sebagai “Beatles” oleh tawanan mereka karena aksen Inggrisnya.

Tersangka pemimpin kelompok ini Mohamed Emwazi, yang dikenal sebagai “Jihadi John”, tewas dalam serangan udara AS di Suriah pada November 2015, sementara “Beatles” keempat, Aine Davis, dipenjara di Turki setelah dihukum atas tuduhan terorisme.

Selain kematian empat warga Amerika, Elsheikh dan Kotey juga diduga terlibat dalam pembunuhan dua warga Inggris, Alan Henning dan David Haines, serta beberapa sandera lainnya termasuk dua warga negara Jepang.