Islamabad – Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menuduh India mendukung kelompok militan Islamic State (ISIS) untuk menyulut api sektarianisme di seantero negeri. Tuduhan dilayangkan PM Khan atas pembunuhan 11 pekerja tambang dari kelompok Syiah Hazara di Balochistan pekan kemarin. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
“Ini adalah opini bulat dari pemerintahan dan agensi keamanan kami, bahwa India mendukung ISIS,” tegas PM Khan, dikutip dari laman Yeni Safak, Senin (11/1/2021).
Berbicara kepada sekelompok influencer di Islamabad pada Minggu, ia menuduh New Delhi sengaja menyulut api perpecahan antara kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan.
“Tujuan dari pemerintahan (Perdana Menteri India) Narendra Modi adalah menyulut sektarianisme di Pakistan, dengan memicu terjadinya pembunuhan terhadap cendekiawan Sunni dan Syiah,” tutur PM Khan.
“Namun agensi keamanan kami berhasil mencegah rencana tersebut dan menangkap begitu banyak teroris,” lanjutnya.
Ia merujuk pada pembunuhan cendekiawan Sunni bernama Maulana Adil di kota Karachi tahun lalu. Banyak cendekiawan tewas dalam rangkaian aksi kekerasan di Pakistan dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut Khan, para teroris menyerang kelompok Syiah Hazara di Balochistan dengan memanfaatkan lokasi provinsi yang relatif terpencil.
“Sayangnya, ada sejumlah grup (militan) yang muncul usai tergulingnya pasukan Uni Soviet pada 1989. Grup-grup ini telah menimbulkan kerusakan yang begitu besar pada wilayah kita,” sebut PM Khan.
“Para grup sektarian ini, kini telah berubah menjadi Daesh (ISIS),” sambungnya.
Hingga saat ini otoritas India belum berkomentar mengenai tuduhan PM Khan.