Buku Seri Materi Tauhid Karangan Aman Abdurrahman Sering Ditemukan
Sebagai Barbuk Kasus Terorisme

Bandung- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut buku
seri materi tauhid karangan Aman Abdurrahman sering ditemukan sebagai
barang bukti pada kasus terorisme di Indonesia. Tercatat dalam 22
pengungkapan kasus terorisme, salah satu bukti yang diamankan buku
Aman tersebut.

“Ada 22 tersangka teroris yang didapatkan buku itu pada dirinya. Jadi
dalam setiap penangkapan itu bukan hanya bahan peledak ataupun senjata
api yang disita oleh Densus 88 tapi juga banyak buku-buku terorisme,”
ucap Koordinator Analisis dan Evaluasi BNPT Rahmat Sori Simbolon saat
acara sosialisasi buku kritik seri materi tauhid karangan Aman
Abdurrahman di Hotel Grand Tjokro Bandung, Selasa (12/12/2023).

Dalam Seri materi tauhid tersebut, dia mengatakan tidak ditulis oleh
Aman Abdurrahman. Namun, kumpulan materi bersangkutan yang disampaikan
kepada kelompok mereka.

“Oleh anggota-anggotanya dibuatlah menjadi sebuah buku. Bukunya itu
adalah seri materi tauhid itu. Itu adalah kumpulan dari materi Aman
Abdurahman,” ungkap dia.

Rahmat melanjutkan buku yang diterbitkan pada 2017 lalu ini digunakan
untuk melakukan radikalisasi. Hingga saat ini buku itu masih beredar
terdiri dari 18 bagian tentang cara mempraktikkan agama menurut Aman
Abdurrahman.

“Salah satunya itu adalah untuk tidak menjadi kafir. Caranya seperti
apa, dia jelaskan di buku itu. Yang tidak ada di dalam buku itu dan
tidak disadari sebenarnya adalah konsekuensi dari mengafirkan orang.
Itu berbahayanya tuh di situ,” kata dia.

Dia menyebut kasus bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar yang terdapat
tulisan di secarik kertas pada sepeda motor berisi protes pengesahan
RKUHP merupakan dampak dari yang disampaikan Aman. Padahal, aturan
tersebut disetujui pemerintah dan DPR yang membuat produk hukum.

Dia mengatakan BNPT tengah menyiapkan buku kritik untuk melawan seri
materi jihad. Buku yang direncanakan terbit akhir tahun 2023 tersebut
berisi kritik dari guru besar UIN Syarif Hidayatullah, dari UI, dari
NU, dan eks napiter yang juga mantan murid Aman Abdurrahman.

“Kita sudah 97 persen. Ini sedang akan kita terbitkan bukunya dan
tidak akan kita jual akan kita gratiskan sedang proses ISBN,” kata
dia.