Bandung – Terduga teroris Imam Maulana (31) yang ditangkap di Bandara Cakrabhuwana, Cirebon, Jawa Barat bukan hendak menyerang Presiden Jokowi. Sasarannya adalah petugas keamanan.
“Jadi bukan ke Presiden. Sasarannya itu ke petugas keamanan,” ujar Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Jabar, Senin (19/9/2017).
Tujuan penyerangan, kata Kapolda, untuk mengambil senjata petugas keamanan maupun anggota kepolisian. Kalau rencananya berhasil, senjata hasil rebutan dari petugas akan dipergunakan menyerang para petugas keamanan.
“Intinya dia mau merebut senjata, syukur-syukur bisa dapat senjata yang laras panjang. Kalau sudah diambil, bisa dipakai untuk apa saja,” katanya seperti dikutip dari Okezone.com.
Menurut Kapolda, penangkapan Imam Maulana cukup jauh dari lokasi pendaratan Presiden Jokowi. Ia dibekuk di sebuah warung di luar area bandara. “Jadi dia di luar bandara ditangkapnya. Di ring tiga pengamanan Presiden,” katanya.
Sebagaimana diberitakan, Senin (18/9/2017), polisi menangkap Imam Maulana di lokasi penutupan Festival Keraton Nusantara (FKN) XI di Taman Gua Sunyaragi, Kota Cirebon, Jawa Barat. Penangkapan dilakukan sekitar pukul 14.00 WIB, menjelang kedatangan Presiden Joko Widodo ke lokasi acara.
Dari tangannya polisi mengamankan sejumlah barang bukti, yakni airsoft gun, sangkur, buku ajakan jihad, dan lima buah bom molotov. Imam diringkus di salah satu warung di sekitar Bandara Penggung Cirebon.