Jakarta – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Syaiful Rahmat Dasuki membuka
Muktamar XI Ittihadu Thalabah lil Lughah Arabiyah bi Indonesia (ITHLA)
atau Persatuan Mahasiswa Bahasa Arab se-Indonesia di Asrama Haji
Jakarta, Senin (27/11/2023). Dia menekankan Kemenag dan ITHLA harus
berkolaborasi mensyiarkan program moderasi beragama.
“Kemenag dan ITHLA harus berkolaborasi untuk mensyiarkan program
moderasi beragam, ini penting supaya Indonesia bisa menjadi contoh
negara-negara lain yang menjunjung nilai-nilai toleransi,” kata
Syaiful dalam keterangannya, Senin (27/11).
Ketua Dewan Pertimbangan DPP ITHLA Mj Ja’far Shodiq mengatakan
muktamar ini merupakan momentum ITHLA untuk go Internasional. Dia
mengatakan organisasinya juga akan berkolaborasi dengan berbagai
stakeholder untuk menelurkan berbagai program .
“Saatnya ITHLA go internasional, memberikan sumbangsih nyata terhadap
pembangunan dunia khususnya Indonesia. Dengan kolaborasi berbagai
stakeholder saya yakin ITHLA ke depan semakin maju,” ujar Ja’far.
Hal serupa diungkapkan Ketua umum DPP ITHLA Khoeriyah Ajeng Prasasti.
Dia menyampaikan progresivitas ITHLA sudah melampaui tingkat
internasional dengan melakukan perjanjian kerja sama dengan beberapa
kampus di negara ASEAN seperti UIS, USIM, IIUM, UPSI dan lainnya.
“Ini merupakan sebuah lompatan yang luar biasa, saya yakin ke depan
ITHLA akan semakin hebat lagi, tidak hanya di level ASEAN tapi sudah
bisa ke Eropa bahkan Amerika,” kata dia.
Dia mengatakan, muktamar ini benar-benar dimanfaatkan untuk menghadapi
bonus demografi dan menuju Indonesia emas.
“Mari kita songsong Indonesia emas dengan penuh optimistis dan karya
nyata untuk bangsa,” katanya.