Pontianak – Budaya sebagai kearifan lokal menjadi kekayaan nasional
dalam memerangi penyebaran radikalisme dan terorisme. Hal itu
dikatakan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi
Kalimantan Barat, Prof Dr. Wajidi Sayadi pada kegiatan Festival Pemuda
Indonesia dengan tema “Muda Mandiri Berkarya Untuk Negeri” di aula
Syeikh Abdurrani Mahmud IAIN Pontianak, Selasa (13/8/2024).
Pada festival ini melibatkan kalangan anak muda dari pelajar SMA/SMK
sederajat yang menampilkan beragam atraksi, mulai dari musik, tari dan
kesenian lainnya dari berbagai etnis yang memberikan pesan kebangsaan
dan kebersamaan.
Prof Dr. Wajidi Sayadi mengatakan, festival pemuda indonesia dengan
tema muda mandiri berkarya untuk negeri ini merupakan salah satu upaya
dalam melakukan pencegahan radikalisme dan terorisme di Kalimantan
Barat.
Ia menilai, bahwa budaya kearifan lokal ini menjadi bagian dalam
mempererat hubungan masyarakat di tengah keberagaman.
“Tujuan kegiatan ini kami harapkan supaya budaya sebagai kearifan
lokal di setiap daerah tetap dilestarikan dan dikembangkan, karena itu
akan menjadi kekayanaan nasional. Maka jangan sampai kita kehilangan
dari identitas budaya nenek moyang, karena budaya bisa memperekat,”
ucapnya.
Oleh sebab itu, Wajidi mengatakan, peran generasi muda sangat penting
dalam melestarikan kearifan lokal melalui berbagai seni dan
kreativitas ataupun karya anak muda yang dinilai memiliki potensi
tinggi untuk terus mengembangkan bakatnya.
“Dengan keberagaman ini menjadi indah, ketika kita merasa dari bagian
dari yang satu dengan yang lainnya. Maka akan menjadikan Kalbar lebih
harmonis. Itu yang seharusnya semangatnya para pemuda,” katanya