Kasat Binmas Polres Bantul, AKP Partuti Wijayanti saat memberikan ceramah pemahaman antiterorisme dan radikalisme kepada mahasiswa baru BSI Yogyakarta.

BSI Yogyakarta Bekali Mahasiswa Baru Pemahaman Antiradikalisme

Yogyakarta – Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) Yogyakarta, membekali mahasiswa baru tahun akademik 2018/2019 dengan seminar antiradikalisme dan antiterorisme yang disampaikan pihak kepolisian.

Selain membekali pemahaman antiradikalisme dan antiterorisme, mahasiswa baru Universitas BSI Yogyakarta, juga dikenalkan dengan bahayanya orang, khususnya generasi muda mengkonsumsi narkoba.

”Kami hanya bisa mengingatkan, jangan sampai generasi muda salah jalan,” kata Kasat Binmas Polres Bantul, AKP Partuti Wijayanti, dalam pekan orientasi akademik dan seminar motivasi di ruang pertemuan kampus BSI Yogyakarta, belum lama ini.

Di hadapan ratusan mahasiswa BSI Yogyakarta yang kini sudah menjadi Universitas BSI, Partuti berpesan, hati-hati dalam mencari teman atau dalam bergaul. Tugas generasi muda khususnya mahasiswa adalah belajar agar cepat selesai kuliah.

”Hal ini perlu kami sampaikan, karena kami ingin saudara-saudara menjadi orang sukses seperti yang diharapkan orangtua,” katanya.

”Saya rasa tepat saudara kuliah di BSI Yogyakarta, karena setelah selesai kuliah bisa cepat mencari kerja,” imbuhnya.

Partuti sendiri menyambut baik langkah Universitas BSI Yogyakarta, yang mengundang kepolisian untuk membekali hal-hal seperti itu. Karena tentunya sangat membantu tugas polisi yang memang berkewajiban menanggulangi radikalisme dan terorisme.

Sementara itu, Kepala Kampus Universitas BSI Yogyakarta, Diah Pradiatiningtyas SE, MSc mengatakan, Kampus melalui PPPM (Pusat Penelitian dan Pengembangan pada Masyarakat) selalu mendatangkan pihak aparatur negara untuk membantu membentuk mental mahasiswa saat mereka masuk bangku perkuliahan.

Diah menuturkan, tahun lalu menggandeng BNN untuk pencegahan narkoba dan kali ini menggandeng Polres Bantul sesuai dengan kondisi saat ini yang marak aksi radikalisme dan terorisme yang cukup memprihatinkan.

Universitas BSI Yogyakarta, sengaja tidak menggelar plonco. Kegiatan seperti itu diganti dengan seminar, ceramah dan pengenalan kampus. Dengan harapan, saat masuk kuliah mahasiswa baru sudah saling kenal.

Partuti menyampaikan kepada mahasiswa baru peserta seminar bahwa tugas mereka di kota pelajar ini, adalah belajar dan berpesan jangan mudah percaya dengan pemberitaan dan ajakan orang.

Partuti juga menampilkan sebuah film bagaimana sebuah kota dapat dihancurkan karena aksi radikalisme. ”Tayangan tadi hanya sekadar contoh, agar kalian sebagai mahasiswa jangan terkecoh dengan ajakan orang,” pungkasnya.