Makassar – Direktur Pencegahan Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT), Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid mengatakan bahwa keterlibatan kampus adalah kunci mencegah radikalisasi. Prosesnya rentan terjadi di perguruan tinggi.
“Pesantren Pencerahan Qalbu bagi mahasiswa, dosen, dan pejabat UMI adalah salah satu contoh vaksinasi ideologi terhadap virus radikalisme” ucapnya pada Dialog Pelibatan Civitas Academica dalam Pencegahan Terorisme melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Selatan di Kampus UMI (3/11).
Beliau menyampaikan dalam proses merekrut dan propaganda, kelompok radikal terorisme selalu membenturkan antara agama dan negara. Indikasinya memanipulasi dan politisasi agama, pandangan menyalahkan yang lain bid’ah, sesat, bahkan mengkafirkan.
Rektor UMI Prof. Basri Modding sebelumnya menyampaikan bahwa UMI menginisiasi program Pesantren Pencerahan Qalbu bagi Mahasiswa, Dosen dan pejabat di lingkungan UMI untuk menanamkan karakter atau akhlak yang baik. Disitu juga ditanamkan nilai-nilai saling mengasihi sesama makhluk, yang pada gilirannya akan mencegah masuknya paham radikal, apalagi terorisme.