Di hadapan peserta dialog pencegahan radikalisme terorisme yang diselenggarakan BNPT hari ini (Jumat, 13 November 2015) di di gedung Serbaguna Kampoeng Nelayan, Jl. Kampoeng Nelayan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol Drs. H. Hamidin menyatakan bahwa Berbicara Teroisme hari ini tidak hanya menjadi isu local, berbicara terorisme hari ini bukan hanya menjadi isu Nasional tetapi sudah menjadi isu global Teroisme hari ini tidak lagi menjadi isu local, “terorisme hari ini sudah menjadi isu global, dan kebetulan bidang yang menangani adalah bidang direktorat pencegahan dimana kami ada di dalamnya,” tegasnya.
Ia menjelaskan bahwa Paham radikal terorisme telah menjalar di berbagai lini kehidupan masyarakat, ideologi ini bahkan sangat rentan masuk dan menyebar melalui rumah ibadah, lembaga pendidikan keagamaan, kampus dan sekolah yang seharusnya menjadi sarana pencerahan dan pendidikan karakter bangsa.
“Perekrutan pemuda dengan memanfaatkan sarana pendidikan menjadi salah satu modus dari kelompok radikal terorisme untuk meregenerasi dirinya. Selain itu, lemahnya semangat kebangsaan, pemahaman ajaran agama yang fanatis-sempit, melemahnya implementasi pendidikan kewarganegaraan dan tergerusnya nilai kearifan lokal menjadi faktor pendorong rentannya masyarakat kita terhadap pengaruh radikal terorisme,” lanjutnya.
Ia pun mengajak kepada sekitar 250 peserta dialog yang hadir hari ini untuk bersama-sama meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya pengaruh radikalisme dan terorisme. “Ada yang perlu kami sampaikan, telah ada 11 orang anggota masyarakat kita yang tidak tahu apa-apa dipulangkan dari Irak dan Suriah hari ini. Mereka bukan orang bersalah, tetapi mereka itu adalah orang-orang yang dipengaruhi oleh teroris”.