Pangandaran – Suasana di lingkungan kantor bupati pangandaran dan kantor sekretariat daerah (setda) mendadak mencekam. Di saat ratusan pegawai Pemkab tengah berkerja, Rabu (5/9) sekitar jam 10.00 WIB, sekelompok teroris menyandera Bupati Pangandaran di ruang kerjanya.
Tidak hanya bupati yang disandera. Sejumlah pegawai yang sedang bertugas di lingkungan setda juga mengalami kepanikan dan shock saat mendapati perlakuan yang sama dari teroris.
Namun penyanderaan tersebut tidak berlangsung lama. Selang beberapa menit, pasukan antiteror Brigif Raider 13 Galuh tiba dengan terjun dari helikopter dan menembaki komplotan teroris yang menyandera bupati hingga tewas.
Aksi ini bukan kejadian sebenarnya. Namun hanya sebuah rangkaian latihan pemantapan Rider Yonif 303 dan 321/13/1 Kostrad. Latihan ini dipimpin langsung Komandan Brigif Raider 13 Galuh, Kolonel Inf Khabib Mahfud Spd.
“Dalam latihan yang kami gelar, melibatkan 500 personel TNI AD Kostrad se-Priangan Timur,” kata Khabib.
Khabib menambahkan, dalam latihan itu pihaknya menurunkan satu unit helikopter Bell dan beberapa senjata yang biasa digunakan dalam penanganan terorisme seperti daewoo, MP5 dan SS 2.
“Brigif Raider 13 Galuh memiliki kemampuan untuk mengatasi dan melumpuhkan aksi terorisme,” tambahnya.
Dituturkan, latihan yang telah digelar bisa terselenggarakan dengan tertib, aman dan lancar.
“Kami haturkan terima kasih kepada Pemda Pangandaran atas kerja sama dalam latihan ini,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata mengatakan, dalam sesi latihan yang dilakukan prajurit TNI tersebut, ada banyak hikmah yang bisa dipetik. Di mana salah satunya adalah kewaspadaan harus senantiasa dijaga untuk meningkatkan keamanan.
“Dan kita harus menyadari hal tersebut bisa dimulai dengan menjaga lingkungan masing-masing,” ucap Jeje.