Jakarta – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melalui Auditorat I BPK menggelar Entry Meeting Laporan Keuangan bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Entry Meeting BPK ini sebagai tanda dimulainya pemeriksaan anggaran keuangan BNPT yang telah digunakan dalam melaksanakan kegiatan BNPT di tahun 2016 lalu.
Entry Meeting oleh BPK ini dilaksanakan di kantor perwakilan BNPT yang ada di salah satu Gedung Kementerian, Jakarta pada Rabu (1/2/2017) dengan dihadiri seluruh pejabat Eselon I, II dan III di lingkungan BNPT.
“Sejak diberikannya opini di tingkat kementerian atau lembaga oleh BPK, BNPT telah mempertanggung jawabkan atas pelaksanaan anggaran dengan baik. Dan alhamdulillah sejak tahun 2013 hingga 2015 lalu, laporan keuangan BNPT memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK,” ujar Kepala BNPT, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH, saat memberikan kata pengantar kepada para Auditor BPK yang hadir.
Dikatakan mantan Kabareskrim Polri ini, bahwa realisasi penyerapan anggaran BNPT di tahun 2016 selama periode 1 Januari 2016 hingga 31 Desember 2016 lalu yakni sebesar Rp. 650.556.739.591,-
“Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BNPT yang telah direncanakan selama tahun 2016 baik di Kedeputian I, II, III, Inspektorat dan Kesestamaan,” ujar mantan Kapolda Jawa Barat ini
Lebih lanjut lulusan Akpol tahuin 1985 kelhiran Jakarta, 10 Mei 1962 ini mengatakan bahwa, pengendalian atas penggunaan dana tersebut telah dilakukan dan direncanakan dengan baik serta dicatat penggunaanya dengan Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual atau biasa disebut SAIBA.
“Semua penggunaan dana tersebut telah diarsipkan dengan bukti-bukti pertanggung jawabannya masing-masing dan saat ini sedang disusun laporan keuangan tahun 2016,” ujar pria yang juga pernah menjadi Kepala Divisi Humas Polri dan Wakapolda Metro Jaya ini.
Lebih lanjut dikatakan mantan Kapores Metro Deok dan Jakarta Barat ini, sesuai surat tugas yang telah diterimanya, tim pemeriksa BPK ini akan melakukan pemeriksaan selama 55 hari kerja dengan dua uji petik di wilayah Manado dan Mataram.
“Saya minta kepada seluruh pejabat Eselon I mohon diinstruksikan kepada seluluh jajaran dibawah kendalinya untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk kelancaran pemeriksaan,” katanya.
Tidak lupa Kepala BNPT juga mengucapkan terima kasih atas pembinaan yang telah diberikan oleh BPK kepada BNPT selama ini. Pihaknya juga menyadari bahwa masih banyak kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki dan sangat memerlukan pembinaan dari BPK untuk selanjutnya.
“Kepada anggota BPK dan seluruh timnya kami mengucapkan selamat datang di jajaran BNPT. Kami siap membantu untuk kelancaran pelaksanaan pemeriksaan dan semoga mendapatkan hasil yang terbaik dan kami juga mohon juga arahan untuk perbaikan kedepannya dari bapak-bapak seluruhnya agar dapat peningkatan kualitas kinerja kami di BNPT,” kata Kepala BNPT mengakhiri.
Sementara itu Auditor Utama Keuangan Negara I BPK, Heru Kreshna Reza yang juga bertindak sebagai Penanggung Jawab mengatakan bahwa hari ini secara resmi pihaknya melakukan entry meeting laporan keuangan.
“Meski kami sebelumnya sudah melakukan pemeriksaan saat Kepala BNPT sedang melakukan tugas di luar negeri pekan lalu. Ini karena BPK juga dibatasi waktunya oleh pemerintah untuk melakukan pemeriksaan yakni 2 bulan lamanya. Karena ini berkaitan dengan mekanisme APBN,” ujarnya.
Dirinya mengungkapkan bahwa yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan penekanan dalam untuk laporan keuangan yakni data harus secara lengkap diminta. “Kalau tidak diminta secara lengkap kami tidak bisa memberikan pertimbangan, kesimpulan dan kami tidak dapat memberikan opini,” ujarnya..
Pria yang juga pernah menjadi Kepala BPK Perwakilan Jawa Timur ini juga meminta kepada Inspektorat BNPT agar ada pendampingan secara melekat dari auditor BNPT sendiri. “Ini agar bisa sama-sama belajar transfer knowledge semampu kita untuk mengetahui cara-caranya,” katanya mengakhiri..
Dalam melakukan tugasnya di BNPT Heru Kreshna Reza.didampingi, Kepala Auditorat IA BPK Arief Senjaya selaku Wakil Penanggung Jawab I, Wakil Penanggung Jawab II, Eddy Witono, Pengendali Teknis I. Wayan, Ketua Tim Rudy Arief dan 2 anggota tim auditor lainnya.