Jakarta – Densus 88 berhasil mengamankan sejumlah teroris dan bom panci dari salah satu tempat di Boyolali dan Sukoharjo. Terungkap, bom panci itu disiapkan untuk melakukan aksi bom bunuh diri di Mapolresta Solo.
Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan, bom panci yang dibuat oleh para teroris ini berbahan paku payung, pecahan besi dan serpihan kaca. Bisa dibayangkan sungguh mengerikan dampaknya jika bom panci tersebut meledak di tengah keramaian.
“Bom panci ini diduga memiliki daya ledak tinggi. Jika bom tersebut meledak, maka tubuh yang terkena bisa koyak,” ujar Ramadan.
Ia menambahkan, selain panci juga ada alat elektronik, bahan kimia, dan alat lain yang digunakan untuk merakit bom. Dalam merakit bom panci ini, terduga teroris ini juga memasukan rangkaian elektronika (switching on/off).
“Ada beragam jenis bahan peledak seperti paku, bongkahan besi, kaca, dan sebagainya. Paku yang digunakan oleh S ini berupa paku payung,” jelasnya.
“Untuk peristiwa di Polsek Astana Anyar itu kadarnya merupakan high explosive atau ledakan tingkat tinggi, sehingga korban sekaligus pelaku tubuhnya terurai,” tandasnya.
Ketua Kelompok Teroris di Solo Raya, S, berasal dari Desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Boyolali. Sehari-hari dia bekerja sebagai tukang jahit.