Mogadishu – Sebuah bom mobil bunuh diri yang menargetkan iring-iringan kendaraan pemerintah meledak di ibu kota Somalia, Mogadishu, pada Sabtu (10/7/2021). Ledakan bom bunuh diri tersebut menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai delapan lainnya.
Dalam iring-iringan kendaraan pemerintah itu, terdapat seorang perwira tinggi Kepolisian Somalia, Farhan Mohamud. Dia adalah salah satu korban selamat.
Dikutip dari The Guardian, Kelompok teror Al-Shabaab mengaku sebagai dalang di balik ledakan bom mobil bunuh diri tersebut.
Seorang dokter di rumah sakit Medina, Mohamed Nur, mengatakan bahwa kemungkinan jumlah korban meninggal atau terluka jauh lebih besar.
“Saya yakin jumlahnya lebih besar karena beberapa korban dilarikan ke rumah sakit lain, seperti milik swasta,” kata Nur.
Juru Bicara Kepolisian Somalia Sadiiq Dudishe mengatakan bahwa pelaku pengeboman menggunakan kendaraan bermuatan bahan peledak.
Dia menambahkan, pelaku sengaja menargetkan iring-iringan kendaraan pemerintah di sebuah persimpangan yang ramai di Mogadishu.
“Serangan itu menyebabkan kehancuran besar, korban dari polisi maupun warga sipil,” kata seorang saksi mata, Mire Adan, yang berada beberapa meter dari tempat kejadian.
Al-Shabaab merupakan kelompok teror yang terkait dengan Al-Qaeda.
Kelompok ini berupaya menggulingkan pemerintah federal Somalia sejak 2007 dan sering melancarkan serangan terhadap pasukan keamanan, pemerintah, dan masyarakat sipil.
Ledakan tersebut tercatat sebagai adalah ledakan besar kedua di Mogadishu sepanjang bulan ini.
Pekan lalu, sebuah ledakan yang menargetkan sebuah kedai teh menewaskan sedikitnya 10 orang.