Bamako – Sebuah serangan bom mobil menargetkan pasukan tentara Prancis yang berpatroli di Mali. Peristiwa ini melukai 10 orang diantaranya enam tentara dan empat warga sipil termasuk seorang anak di negara yang dilanda perang itu.
Dikutip dari AFP, Senin (21/6), tentara Prancis yang sedang berpatroli dengan kendaraan, dalam misi pengintaian di dekat Kota Gossi untuk mengamankan daerah di sekitar pangkalan operasi terdekat.
“Enam tentara Prancis dan empat warga sipil Mali terluka oleh ledakan kendaraan bunuh diri itu,” kata militer Prancis dalam sebuah pernyataan.
Tentara Prancis menambahkan bahwa tidak ada nyawa mereka yang terancam. Seorang perwira senior militer Mali dan seorang pejabat terpilih setempat sebelumnya mengatakan bahwa beberapa tentara dievakuasi ke pangkalan militer Prancis di utara Gao dengan helikopter.
Militer Prancis juga mengatakan bahwa mereka mengirim ‘unit siaga’ termasuk helikopter tempur Tiger dan jet tempur Mirage 2000 ke daerah serangan untuk mendukung pasukan darat.
Mali telah berjuang untuk menahan pemberontakan yang pertama kali muncul pada 2012 sebelum menyebar ke pusat negara dan tetangga Burkina Faso dan Niger.
Ribuan tentara dan warga sipil tewas dalam konflik tersebut dan ratusan ribu orang telah meninggalkan rumah mereka. Prancis yang melakukan intervensi di Mali pada 2013 untuk memukul mundur para pemberontak, saat ini memiliki 5.100 tentara yang dikerahkan di seluruh wilayah Sahel.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan awal bulan ini bahwa ia akan menghentikan pasukan Barkhane. Prancis berencana untuk memfokuskan kembali energinya pada penguatan satuan tugas internasional pasukan khusus di Mali, yang dikenal sebagai Takuba.