Tripoli – Sebuah bom mobil meledak di wilayah selatan Libya. Akibat insiden itu sebanyak 2 aparat keamanan tewas dan 5 lainnya luka-luka.
Dikutip dari AFP, Senin (7/6), insiden ledakan bom mobil tersebut terjadi di salah satu pos pemeriksaan di wilayah selatan Libya. Insiden itu terjadi tepatnya di kota Sebha yang terletak sekitar 750 kilometer dari selatan ibukota Tripoli.
“Sebuah bom mobil meledak saat melintasi penghalang jalan yang didirikan oleh pasukan keamanan,” kata seorang pejabat polisi di kota Sebha.
“Dua petugas keamanan tewas, lima lainnya luka-luka dan kerusakan material yang parah” lanjut sumber tersebut.
Hingga kini, pihak otoritas Libya memastikan belum ada pihak yang bertanggunjawab atas serangan tersebut. Sementara itu, Perdana Menteri Sementara Abdulhamid Dbeibah mengecam aksi tersebut di Twitter dengan menyebut “tindakan teroris pengecut”.
Dia pun mengucapkan belasungkawa kepada keluarga dari dua ‘martir’ yang terbunuh. “Perang kami melawan terorisme terus berlanjut,” imbuh Dbeibah.
Kekacauan dan kekerasan melanda Libya dalam satu dekade terakhir. Hal itu akibat pemberontakan yang didukung NATO pada 2011 menggulingkan kepala negara Muammar Gaddafi.
Tetapi dua pihak utama yang bertikai tahun ini menyetujui pemerintahan baru. Pemilihan umum secara nasional akan digelar pada bulan Desember.
Meski disepakati, masih mengalami banyak tantangan. Sebagian besar wilayah masih dikuasai oleh kelompok bersenjata lokal dan tokoh-tokoh kunci tidak setuju pada pengelolaan sumber daya ekonomi Libya.