Jakarta – Setidaknya sembilan orang tewas dan 43 lainnya cedera dalam ledakan teror di kota Aprin, barat laut Suriah, Senin (14/9/2020) waktu setempat. Bom itu diletakkan di sebuah truk kecil bermuatan penuh bahan peledak di kota yang dikuasai oposisi itu.
Sejauh ini investigasi serangan itu termasuk identifikasi korban dan orang-orang yang terlibat masih terus berlanjut.
Dilansir zamanalws, Militer Turki yang didukung oleh pasukan oposisi Suriah merebut Afrin, sebuah distrik yang sebagian besar orang Kurdi, dari YPG pada Maret 2018 dalam serangan besar-besaran. Pada bulan April, 48 warga sipil tewas, termasuk 11 anak-anak, ketika sebuah bom meledak di Afrin.
Ledakan itu adalah salah satu yang paling mematikan yang melanda wilayah di bawah kendali pasukan yang didukung Turki. Ankara sering menyalahkan YPG atas serangan tersebut, sementara milisi mengatakan tidak menargetkan warga sipil.
Ankara memandang YPG sebagai kelompok teroris yang terkait dengan militan Kurdi di tanahnya sendiri dan telah meningkatkan operasi militer di Suriah utara untuk mendorongnya kembali dari perbatasan.
Konflik sembilan tahun itu telah menewaskan lebih dari 490.000 orang dan membuat 13 juta orang mengungsi.