Kabul – Ledakan bom bunuh diri mengguncang ibukota Afghanistan, Kabul. Sedikitnya delapan orang tewas akibat teror itu. Pelaku meledakkan diri di dekat tenda raksasa yang digunakan para ulama muslim menggelar pertemuan untuk mengecam terorisme dan menyerukan perdamaian.
Seperti dilansir Reuters dan AFP, Selasa (5/6/2018), bom bunuh diri itu meledak di dekat area permukiman di Kabul bagian barat.Ledakan ini terjadi saat lebih dari dua ribu ulama dan cendekiawan muslim dari berbagai wilayah Afghanistan mulai menggelar pertemuan di tenda Loya Jirga atau Grand Council sejak Minggu (3/6) waktu setempat.
Lebih dari 2.000 ulama dari seluruh negeri mulai mengadakan pertemuan di tenda Loya Jirga (Dewan Agung), untuk membahas konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Mereka berencana mengeluarkan fatwa, atau perintah agama, yang menuntut militan Taliban memulihkan perdamaian dan memungkinkan pasukan asing untuk pergi.
“Terjadi kepanikan setelah ledakan,” kata seorang pejabat keamanan kepada Reuters, sambil mengatakan jumlah korban tewas mungkin bisa meningkat.
Taliban berusaha mengembalikan negara itu ke pemerintahan Islam yang ketat setelah kekalahan mereka pada 2001 oleh pasukan yang didukung AS. Serangkaian pemboman di Kabul telah menewaskan puluhan orang dalam beberapa bulan terakhir dan tidak menunjukkan tanda-tanda berkurang selama bulan suci Ramadhan.
Pada Rabu (30/5), orang-orang bersenjata dengan senapan serbu dan peluncur granat menyerbu markas besar Kementerian Dalam Negeri Afghanistan yang dijaga ketat. Mereka terlibat dalam baku tembak dengan pasukan keamanan selama lebih dari dua jam.
Belum ada kelompok maupun pihak tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan ini. Namun diketahui bahwa Taliban dan kelompok radikal ISIS terus meningkatkan serangan di wilayah Afghanistan. Bahkan baru-baru ini Taliban merilis peringatan agar warga sipil menjauhi fasilitas militer dan intelijen di Kabul.