Kabul – Seorang pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di pawai pemilihan umum di Provinsi Nangarhar, Afghanistan Timur, Selasa (2/10). Ledakan itu menewaskan sedikitnya 13 orang dan melukai lebih dari 30 orang.
Bom bunuh diri itu meledak di tengah-tengah massa pendukung seorang kandidat anggota parlemen Abdul Nasir Mohmmand yang berkampanye di ditsrik Kama, provinsi Nangarhar.
Dikutip dari Reuters, Juru bicara pemerintah provinsi Ataullah Khogyani mengatakan, selain korban tewas, 30 orang lainnya terluka dan sebagian dari mereka dalam kondisi kritis.
Sementara itu, pejabat Departemen Kesehatan Najibullah Kamawal mengatakan, sebanyak 55 orang termasuk 13 jenazah dibawa ke rumah sakit di ibu kota provinsi, Jalalabad.
Sayed Humayun, yang membawa sepupunya yang terluka ke rumah sakit, mengatakan bahwa sejumlah orang berada di dalam gedung mendengarkan kampanye sang kandidat saat bom meledak.
“Saya mendengar ledakan keras. Untuk beberapa saat saya tak bisa melihat. Saya kira saya sudah menjadi buta tetapi beberapa saat kemudian saya melihat jenazah dan orang-orang terluka di sekitar saya,” kata Humayun.
Kekerasan sudah mewarnai kampanye menjelang pemilihan anggota parlemen yang sudah lama tertunda. Pemilu itu dijadwalkan digelar pada 20 Oktober mendatang.
Menurut Komisi Pemilihan Independen, sebanyak lima orang kandidat anggota parlemen tewas dibunuh sehingga dikhawatirkan kekerasan akan terus meningkat.
Selain serangan terhadap kampanye para kandidat, pusat-pusat pendaftaran pemilih juga menjadi sasaran. Salah satunya adalah serangan bom bunuh diri di pusat pendaftaran di Kabul yang menewaskan belasan orang.
Sebanyak 2.500 orang kandidat bertarung dalam pemilihan anggota parlemen yang dianggap sebagai “pemanasan” untuk pemilihan presiden tahun depan.