Mogadishu – Sedikitnya tiga orang tewas dan 20 lainnya terluka, termasuk beberapa warga negara Turki, dalam ledakan bom bunuh diri di Somalia. Bom di sebuah mobil itu ditujukan kepada rombongan polisi yang sedang mengawal tim kontraktor asal Turki, Sabtu 18 Januari 2020.
Berbicara kepada kantor berita Anadolu Agency, juru bicara Pemerintah Somalia Ismail Mukhtar Oronjo mengonfirmasi terjadinya serangan di kota Afgoye, tepatnya di area Shabelle.
“Beberapa orang termasuk prajurit tewas, dan 20 lainnya terluka. Jumlah korban masih mungkin bertambah,” kata Ismail. Ia menyebut beberapa kontraktor Turki terluka, begitu juga dengan wakil komandan pasukan khusus Somalia.
Secara terpisah, polisi bernama Bashir Ahmed mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa tiga orang, termasuk tentara lokal, tewas dalam serangan tersebut.
Ankara mengonfirmasi adanya warga Turki yang menjadi korban ledakan. Menteri Kesehatan Fahrettin Koca dan Kedutaan Besar Turki di Mogadishu menyebutkan bahwa sekitar empat hingga enam warga Turki terluka dalam serangan.
Dalam tulisan di Twitter, Koca menyebut empat warga Somalia dan dua asal Turki terluka serius dan sedang menjalani operasi. “Mereka semua berada di rumah sakit Recep Tayyip Erdogan Training and Research Hospital,” tutur dia.
Hingga saat ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Mogadishu. Namun selama ini al-Shabaab, grup teror terafilias al-Qaeda, sering melancarkan serangan di Somalia.
Pekan kemarin, sedikitnya tiga orang tewas saat ranjau darat mengenai pasukan keamanan yang sedang mengawal beberapa warga Turki di sebuah proyek konstruksi jalan raya di luar Mogadishu. Al-Shabaab mengklaim serangan tersebut.
Pada 28 Desember tahun lalu, sedikitnya 85 orang termasuk dua warga Turki tewas dan 150 lainnya terluka dalam bom truk di Mogadishu. Lagi-lagi al-Shabaab mengklaim berada di balik peledakan bom.