Kabul – Sedikitnya 25 orang tewas dan 35 lainnya terluka dalam aksi bom bunuh diri yang menargetkan sebuah pusat pendidikan swasta di daerah Dasht-e-Barchi Ibu Kota Afghanistan, Kabul, Rabu (15/8/2018).
Dilansir dari AFP, Hashmatullah Stanikzai, juru bicara kepolisian Kabul, mengatakan, serangan itu terjadi sekitar pukul 4 sore waktu setempat di Mowoud Academy ketika para pelajar sedang berada di dalam kelas.
“Kami mengkonfirmasi serangan ini adalah serangan bom bunuh diri oleh seorang pejalan kaki. Pelaku meledakan diri di dalam pusat pendidikan,” ujar Hashmat.
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggug jawab atas insiden tersebut. Namun, Taliban dan ISIS kerap melakukan serangan di Kabul dalam beberapa bulan terakhir. Meski demikian, Taliban segera menyangkal terlibat pada serangan bom bunuh diri kemarin.
Afghanistan dilanda peningkatan perlawanan berdarah dari kelompok militan baru-baru ini antara lain berupa serangan besar-besaran ke kota Ghazni oleh Taliban.
Para pengamat mengatakan serangan ke Ghazni merupakan kemenangan psikologi dan militer atas pemerintah di Kabul. Ini juga membuktikan bahwa kelompok Taliban memiliki kekuatan untuk menyerang kota penting yang strategis ini kapan saja dan bisa mempertahankan serangan selama berhari-hari.
Setidaknya 100 tentara tewas dalam pertempuran di Ghazni sementara laporan-laporan yang belum bisa dikonfirmasi menyebut jumlah warga sipil yang tewas hampir sama banyak.
Pasukan Afghanistan yang dilanda pembunuhan, desersi dan moral rendah, mengalami kekalahan demi kekalahan sejak pasukan tempur NATO pimpinan AS mundur di akhir 2014.
Tetapi justru warga sipil Afghanistan yang paling terkena dampak kekerasan yang terjadi dalam konflik ini terutama di ibu kota Kabul. PBB menyebutkan kota ini sebagai kota paling mengancam nyawa di wilayah negara itu.
Laporan PBB menyebutkan serangan-serangan militan dan pengebom bunuh diri merupakan penyebab utama kematian warga sipil di Afghanistan.