Kabul – Seorang pembom bunuh diri mengendarai kendaraan berisi bahan peledak ke pangkalan pasukan militer Afghanistan di timur negara itu pada Sabtu (30/1). Sedikitnya delapan personel keamanan tewas akibat insiden itu.
Serangan bom bunuh diri ini terjadi dua hari setelah Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Pentagon mengatakan Taliban tidak memenuhi janji yang dibuat dalam kesepakatan yang ditandatangani dengan Washington tahun lalu, termasuk mengurangi kekerasan dan memutuskan hubungan dengan Al-Qaeda.
Delapan orang itu tewas ketika pengebom menghantam pangkalan tersebut dengan sebuah Humvee, kata kantor gubernur Nangarhar dalam sebuah pernyataan.
Dikutip dari Al Jazeera, Wakil Kepala Dewan Provinsi Nangarhar Ajmal Omar, membenarkan serangan itu tetapi menyebutkan jumlah tentara yang tewas mencapai 15 orang dengan lima lainnya terluka.
Kantor gubernur mengatakan pasukan keamanan telah menyita kendaraan lain yang berisi bahan peledak di dekat kota Jalalabad, ibu kota Nangarhar.
Provinsi Nangarhar telah mengalami beberapa serangan mematikan baru-baru ini yang dilakukan oleh kelompok radikal ISIS.
Kekerasan telah melonjak di Afghanistan, bahkan ketika Taliban dan pemerintah terlibat dalam pembicaraan damai yang dimulai pada bulan September 2020. Pembahasan sejauh ini gagal membuat terobosan besar.