Ankara – Sebanyak tiga orang tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan bom bunuh diri di pangkalan militer Turki di ibukota Somalia pada Selasa (23/6/2020). Aparat kepolisian mengatakan ledakan terjadi akibat serangan bom bunuh diri kelompok ekstrimis al-Shabab.
Ini adalah pertama kalinya pangkalan militer luar negeri terbesar Turki diserang oleh kelompok ekstremis al-Shabab yang terkait al-Qaeda. Kelompok yang berbasis di Somalia itu dengan cepat mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Kapten Polisi Mohamed Hussein mengatakan serangan itu terjadi ketika para pasukan militer baru melakukan latihan pagi mereka.
Kolonel Ahmednor Abdulle, seorang perwira militer Somalia, mengatakan pihak berwenang sedang menyelidiki bagaimana pembom itu berhasil menyelinap ke pangkalan itu.
Kementerian Pertahanan Turki dalam sebuah pernyataan mengatakan seorang warga negara Somalia terbunuh dan satu orang lainnya terluka. Dikatakan tidak ada personil Turki yang terluka dan tidak ada kerusakan di barak. Kementerian mengutuk kejadian tersebut dan mengatakan para penyerang itu sebagai pengecut.
“Organisasi teroris dan para pendukungnya yang melakukan serangan pengecut ini. Kami tidak akan membiarkan saudara-saudara kita di Somalia sendirian dalam perjuangan mereka melawan organisasi teroris.” kata Kementerian Pertahanan Turki, seperti dikutip AP, Selasa (23/6).
Kehadiran Turki di Somalia menjadi sangat penting, mereka mengoperasikan salah satu dari sejumlah operasi pelatihan militer asing di negara Tanduk Afrika yang telah lama tidak stabil akibat konflik berkepanjangan.
Kantor berita Anadolu yang dikelola Turki mengutip duta besar Turki untuk Somalia, Mehmet Yilmaz, yang mengatakan serangan itu digagalkan pada menit terakhir oleh penjaga yang memperhatikan penyerang dan menembaknya. Dikatakan insiden itu terjadi saat berlangsungnya acara program perekrutan pelatihan siswa di pangkalan.
“Menurut informasi awal, penyerang meninggalkan kerumunan dan mencoba masuk (pangkalan). Dia ditembak karena tidak mematuhi perintah tentara Somalia untuk berhenti. Dan terjadilah ledakan,” kata Yilmaz.
Sementara itu saat berbicara di radio yang dikelola pemerintah, panglima militer Somalia Jenderal Odowa Yusuf Rage juga mengatakan pasukan keamanan menembak mati pembom di luar gerbang utama, bertentangan dengan laporan pejabat keamanan setempat lainnya.
Kelompok ekstrimis Al-Shabab menguasai bagian selatan dan tengah Somalia dan sering menargetkan ibu kota dengan aksi bom bunuh diri.