Islamabad – Bom bunuh diri terus terjadi di dua negara bertetangga Pakistan dan Afghanistan. Setelah serangkaian teror bom bunuh diri Afghanistan yang menewaskan puluhan korban tewas, kali ini, giliran Pakistan dihajar bom bunuh diri.
Bom bunuh diri itu meledak di dekat kamp militer di distrik Swat, akhir pekan kemarin. 11 tentara Pakistan tewas dan 13 orang lainnya luka-luka.
Perdana Menteri Pakistan, Shahid Khaqan Abbasi mengutuk serangan bom tersebut. Menurutnya, bom bunuh diri adalah ulah teroris yang sangat biadab dan tidak manusiawi.
“Teroris pengecut tidak pantas untuk anak-anak gagah berani tanah air kita dan tidak ada serangan yang dapat menghalangi kita dalam mengejar perjuangan melawan ancaman terorisme,” kata Abbasi seperti dilaporkan laman Anadolu Agency dikutip dari republika.co.id.
Milisi Tahrik e-Taliban mengaku bertanggung jawab atas teror ini. Tahrik e-Taliban merupakan kelompok yang dilarang dan menjadi musuh aparat keamanan Pakistan.
Distrik Swat diketahui sempat menjadi sarang milisi Tahrik e-Taliban pada 2007 hingga 2009. Tentara Pakistan telah melancarkan operasi militer berskala besar ke distrik tersebut guna menumpas dan menutup ruang gerak anggota Tahrik e-Taliban. Tak butuh waktu lama, hanya dalam dua bulan, tentara Pakistan berhasil menghancurkan tempat persembunyian mereka.
Meski demikian, mereka masih terus melakukan teror. Januari 2013, Tahrik e-Taliban menyerang sebuah pusat keagamaan di Pakistan dan membunuh 21 orang disana. Ini merupakan salah satu serangan mematikan yang pernah dilakukan milisi tersebut.