Kabul – Bom dahsyat kembali meledak di ibukota Afghanistan, Kabul, Sabtu kemarin. Bom yang ditaruh dalam ambulans dikabarkan menewaskan 103 orang dan menciderai 235 orang. Kabar itu disampaikan Menteri Dalam Negeri Afghanistan Wais Ahmad Barmak dalam taklimat pada Minggu (28/1/2018).
Milisi Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan berdarah tersebut, dengan satu faksi Taliban mengaku meledakkan mobil ambulans yang berisi peledak di bagian tengah Kota Kabul. Bom tersebut diledakkan di tempat pemeriksaan polisi di bagian kota yang ramai dan penuh dengan pejalan kaki.
Ini adalah rentetan teror kedua yang dilakukan Taliban dalam 10 terakhir. Sebelumnya, kelompok Taliban menyerang Hotel Intercontinenal, Kabul, yang menewaskan 20 orang.
“Musuh telah melancarkan serangan teror sebab mereka kehilangan wilayah dalam perang melawan pasukan keamanan Afghanistan,” kata Menteri Dalam Negeri Afghanistan Tariq Shah Bahrami dalam taklimat tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua via antaranews.com.
Ia mengatakan pasukan keamanan Afghanistan telah meningkatkan operasi pembersihan di seluruh negeri itu, menewaskan 106 gerilyawan dan melukai 65 orang lagi selama 48 jam belakangan.
“Empat kendaraan militer yang dibajak dan berisi bahan peledak dihancurkan, 11 pusat kendali dan komando musuh juga dihancurkan selama masa itu,” kata Bahrami.
Ia menambahakn Angkatan Udara Afghanistan telah melancarkan 19 serangan udara terhadap gerilyawan di seluruh negeri tersebut selama masa yang sama.
Dalam taklimat yang sama, Mohammad Masoom Stanikzai, Kepala Lembaga Intelijen di negeri itu, mengatakan personel dinas intelijen Afghanistan –Direktorat Keamanan Nasional– telah menangkap 195 pelaku teror selama satu pekan belakangan.
Pada pagi hari yang sama, Pemerintah Afghanistan mengumumkan Minggu sebagai hari berkabung nasional untuk menghormati mereka yang gugur dalam serangan teror baru-baru ini di negara yang dilanda pertempuran tersebut.