Kano – Abubakar Shekau, pemimpin Boko Haram, mengklaim serangkaian serangan di Nigeria Timur Laut selama musim perayaan. Klaim itu disampaikannya melalui video yang dirilis pada Selasa (2/1/2018).
Pesan video itu adalah yang pertama dalam beberapa bulan di tengah meningkatnya kekerasan di Nigeria. Video ini menimbulkan keraguan atas klaim pemerintah Nigeria yang menyebut kelompok pemberontak ini telah dikalahkan.
“Kami dalam keadaan sehat dan tidak ada yang terjadi pada kami,” kata Shekau, sebagaimana dilansir AFP, dalam video berdurasi 31 menit yang diucapkan dalam bahasa Hausa yang umum dipakai di Nigeria utara, Rabu (3/1/2018).
Dia melanjutkan, “Pasukan Nigeria, polisi dan orang-orang yang melawan kita tidak dapat melakukan apa pun terhadap kita, dan Anda tidak akan mendapatkan apa-apa. Kami melakukan serangan di Maiduguri, di Gamboru, di Damboa Kami melakukan semua serangan ini”.
Video tersebut kemudian menunjukkan cuplikan dari serangan Hari Natal di sebuah pos pemeriksaan militer di desa Molai di pinggiran kota Maiduguri, Nigeria Timur Laut. Pihak militer menyebut serangan ini digagalkan tentara setelah satu jam pertempuran.
Pesan Shekau muncul saat percepatan serangan Boko Haram dan beberapa hari setelah para pemberontak menewaskan 25 orang di luar Maiduguri, tempat kelahiran pemberontak ini.
Sedikitnya 50 orang tewas pada November tahun lalu ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di sebuah masjid di negara bagian Adamawa. Pada Desember lalu, Boko Haram menyerang konvoi tentara Nigeria dan mengirim pelaku bom bunuh diri ke pasar yang ramai di kota-kota di timur laut Nigeria.
Presiden Nigeria Muhammadu Buhari dalam pidato tahun barunya mengatakan Boko Haram telah ‘dipukuli’.
“Serangan terisolasi masih terjadi, tapi bahkan negara dengan polisi terbaik pun tidak bisa menduga adanya serangan teror mengerikan yang dilakukan penjahat,” kata Buhari.
Shekau mengambil alih Boko Haram pada 2009 setelah kematian pendirinya Muhammad Yusuf. Boko Haram telah menyebabkan setidaknya 20.000 orang tewas di Nigeria sejak 2009.
Kelompok ini telah lama terpecah belah. Pada 2016, Boko Haram mengalami perpecahan besar, ketika menyebut putra Yusuf, Abu Mus’ab al-Barnawi, sebagai pemimpin.