BNPT Tingkatkan Resiliensi WNI di Oslo dari Ideologi Kekerasan

Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia
(BNPT RI) aktif berkeliling dunia untuk meningkatkan resiliensi Warga
Negara Indonesia (WNI) yang bermukum di luar negeri dari ancaman
ideologi kekerasan. Kali ini, WNI di Kota Oslo, Norwegia.

“Kita harus tingkatkan resiliensi kita terhadap ideologi kekerasan,
kita harus menguatkan ketahanan kita dimulai dari keluarga kita,” kata
Kepala BNPT RI Komjen Pol Mohammed Rycko Amelza Daniel dalam Kegiatan
Diseminasi Pencegahan Tindak Pidana Terorisme Dalam Rangka
Perlindungan WNI di Kota Oslo, Norwegia di kantor Kedutaan Besar
Republik Indonesia di Oslo, seperti dalam keterangan tertulisnya,
Kamis (8/8/2024).

Rycko mengatakan upaya peningkatan resiliensi ini dilakukan dengan
terlebih dahulu melakukan penguatan nilai kebangsaan dan persatuan
termasuk menjauhkan kelompok rentan dari pihak-pihak yang mengajarkan
ideologi yang salah.

“Upaya ini perlu terus ditingkatkan dengan terlebih dahulu melakukan
penguatan konsep nilai kebangsaan dan persatuan, termasuk menjauhkan
kelompok rentan yakni perempuan, remaja dan anak dari pihak-pihak yang
mengajarkan intoleransi, radikalisme hingga terorisme,” ungkapnya.

Dalam kegiatan ini, Rycko juga menjelaskan bahwa kegiatan ini
merupakan perwujudan kehadiran negara dalam melindungi segenap bangsa
Indonesia.

“Kegiatan ini merupakan perwujudan kehadiran negara dalam melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia sesuai
dengan tujuan negara Indonesia,” ujarnya.

Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Norwegia Teuku
Faizasyah menyambut baik upaya peningkatan resiliensi ini.

“Kami menyambut baik upaya ini melalui diseminasi di wilayah kerja
KBRI Oslo kepada WNI yang berasal dari berbagai profesi,” ucapnya.

Menurutnya, negara sedamai Norwegia tidak luput dari serangan terorisme.

“Norwegia sendiri tercatat terdapat serangan ekstrem sayap kanan tahun
2011 di Oslo dan Pulau Utoya oleh Anders Behring Breivik, kasus lain
pada tahun 2019 terdapat penyerangan di masjid An-Nur,” kata Dubes.