Deputi Bidang Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mayjen TNI Agus Surya Bakti, menyatakan pihaknya selalu berhati-hati dalam isu terorisme. Ia pun menepis tuduhan tidak bertanggung jawab dari sejumlah kelompok yang menuding BNPT memusuhi Islam. Tuduhan tersebut jelas tak punya dasar karena faktanya selama ini BNPT justru menggandeng banyak kelompok Islam untuk menanggulangi terorisme yang jelas berdampak buruk bagi kehidupan bangsa dan negara.
Seperti halnya pada hari ini (Jumat, 7/8/2015), bersama Ikatan Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) lembaga penanggulangan teror ini menggelar dialog pencegahan paham ISIS selama dua hari. Acara semacam ini diharapkan akan berdampak positif dan memberikan pencerahan tentang bagaimana mengamalkan Islam yang moderat dan damai di tengah masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dipilihnya IPIM menjadi mitra strategis BNPT karena lembaga tempat berkumpulnya para Imam masjid ini merupakan ujung tombak Islam dalam berinteraksi dengan umat (jamaah). Karena dalam realitas sosial di masyarakat, Imam masjid tidak semata bertugas memimpin jamaah dalam ibadah sholat saja melainkan juga menjadi tempat berkonsultasi dan mencari jawaban problem keagamaan. Imam masjid juga secara kontinu memberikan pencerahan kepada umat dalam berbagai pengajian dan majelis taklim.
Posisi Imam masjid sebagai garda umat itulah yang dapat difungsikan untuk melawan pengaruh radikal terorisme. Karena sebagaimana disebutkan oleh banyak orang, ulama -termasuk Imam masjid- adalah bagian dari agent social change (agen perubahan sosial). Dalam kata lain, maju mundurnya umat Islam bergantung pada peran serta ulama dan juga Imam masjid.
Dalam berbagai acara yang diadakan oleh komunitas Islam, BNPT tidak pernah sekali pun berfikir untuk menggurui atau mengarahkan pemahaman. Karena dalam hal ini jelas bukan wilayah BNPT. Pelurusan pemahaman keagamaan yang moderat dalam berbagai materi akan disampaikan oleh para pakar yang memang mumpuni terhadap ajaran agama.
Para pakar inilah yang punya tugas utama untuk memberikan pencerahan kepada umat agar implementasi ajaran agama selaras dengan implementasi kehidupan bernegara. Kehidupan agama dan negara tidak perlu dipertentangkan karena keduanya bisa berjalan beriringan. Menangkal bahaya yang mengancam kedaulatan dan keamanan negara adalah tanggung jawab semua pihak, mulai dari masyarakat hingga negara.