Bogor – Ditemui di ruang kerjanya di gedung C BNPT siang ini Senin 21/03/16, Deputi 1 bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir menegaskan bahwa apa yang dilakukan BNPT selama ini justru untuk melindungi umat Islam dari bahaya radikalisme dan terorisme.
“Tidak mungkinlah BNPT memperburuk citra Islam, yang kita lakukan justru membentengi umat muslim dari radikalisme,” ujarnya.
Hal ini disampaikan sebagai respon atas munculnya tudingan dari sejumlah pihak yang menyatakan BNPT terus-terusan memperburuk citra Islam. Sejumlah pihak bahkan sempat beberapa kali mengusulkan pembubaran BNPT karena badan negara ini dianggap gagal menjalankan fungsinya memberantas terorisme. Menanggapi hal ini, Jendral bintang dua itu justru menyatakan tuntutan itu kontraproduktif terhadap upaya pemerintah dalam menanggulangi terorisme.
“Keliru itu, BNPT ini adalah bagian dari bangsa yang menginginkan negara kita ini aman dan damai, tidak terlibat dalam aksi terorisme, Kok malah dibubarin.. Ada BNPT saja banyak aksi radikal terorisme, bagaimana kalau nggak ada kebayang nggak? hari ini dibubarin, besok sudah semakin banyak kegiatan terorisme, mau?” jelasnya.
Radikalisme dan terorisme memang masih menjadi ancaman untuk negeri ini, namun hal itu tidak dapat digunakan sebagai dasar untuk membubarkan badan negara yang bertanggungjawab langsung kepada presiden ini. Terlebih, radikalisme dan terorisme bukan urusan mudah, “Merubah keyakinan dan pemikiran orang radikal itu tidak semudah membalik telapak tangan, butuh proses,” lanjutnya.
Menurutnya, radikalisme dan terorisme bukan hanya urusan pemerintah dan aparat penegak hukum saja, karena keduanya adalah ancaman nyata yang menjadi tanggungjawab seluruh elemen masyarakat. Ia mengingatkan agar masyarakat tetap waspada, jangan sampai terpengaruh bujuk rayu kelompok radikal.
“Masyarakat juga tidak boleh tinggal diam saja, (harus aktif melakukan) pencegahan, jangan sampai nanti setelah kejadian baru tersadar,” pungkasnya.