Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus
berupaya mencerdaskan masyarakat agar mampu menyaring dan menyikapi
konten-konten bermuatan radikalisme yang masih banyak tersaji di dunia
maya.
“Seluruh komponen bangsa segenap lapisan masyarakat harus cerdas
digital agar bisa menyaring seluruh narasi yang setiap saat terhidang
di dunia maya, Pemerintah terus berupaya mencerdaskan masyarakat agar
cerdas menyikapi perkembangan teknologi kemajuan informasi di dunia
maya,” ungkap Direktur Pencegahan BNPT Prof. Dr. Irfan Idris di Kantor
BNPT pada Selasa (26/3/2024).
Irfan menambahkan konten radikal harus mendapatkan perhatian yang
serius karena dampak buruk yang ditimbulkan sangat serius terutama
kepada kelompok rentan yaitu perempuan, anak, dan remaja.
“Konten radikal tidak boleh dibiarkan merasuk dan merusak pikiran
masyarakat terutama anak bangsa yang hari ini menyasar perempuan anak
dan remaja atau pemuda,” ujarnya. Dalam membendung penetrasi konten
radikalisme yang membawa pesan kekerasan dan pemecah belah bangsa
tersebut, Prof. Irfan menjelaskan BNPT bersinergi dengan semua pihak
untuk terus menyuarakan nilai-nilai kebangsaan.
“BNPT dan seluruh lapisan masyarakat terus bersinergi menyuarakan
nilai-nilai yang terdapat dalam 4 konsensus bangsa,” katanya.
Sebagai informasi sepanjang periode Juli 2023 hingga Maret 2024
terdapat 5.731 konten terkait radikalisme, ekstremisme, dan terorisme
di dunia maya yang diputus akses/take down oleh Kementerian Komunikasi
dan Informatika (Kemenkominfo).