Palu – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sebagai leading sector dalam penanggulangan terorisme berkomitmen untuk terus bekerjasama dengan lebih baik lagi dengan Kementerian/Lembaga (K/L) ditingkat pusat dalam memberikan perhatian kepada keluarga korban dari aksi terorisme. BNPT juga akan terus memberikan edukasi yang lebih baik untuk melakukan kontra propaganda, kontra narasi dari kelompok teroris.
Hal tersebut dikatakan Kepala BNPT Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H, dalam sambutannya di kegiatan Bakti Sosial pada para ahli waris korban aksi terorisme di Provinsi Sulteng. Acara tersebut digelar Subdit Pemulihan Korban BNPT dalam rangka HUT ke-11 BNPT yang berlangsung di Hotel Swiss-Bell Silae, Palu, Kamis (29/7/2021) yang merupakan bagian rangkaian kunjungan kerja Kepala BNPT di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng),
”Kami akan terus memberikan edukasi yang lebih baik untuk melakukan kontra propaganda, kontra narasi dari kelompok teroris. Karena kita tidak ingin aktifitas dari jaringan teroris ini kemudian menimbulkan entitas simpatisan baru,” tutur Komjen Pol Boy Rafli Amar
Lebih lanjut Kepala BNPT mengungkapkan bahwa pihaknya akan bersama-sama dengan unsur pemerintah daerah dan pihak terkait untuk bisa bersama-sama mencegah munculnya simpatisan baru dari kelompok terorisme di Sulteng.
”Kita harus cegah agar tidak muncul simpatisan baru terhadap kelompok-kelompok teror yang ada di Sulteng ini. Ini diperlukan karena menyangkut generasi muda, dan kami sangat concern dengan masalah ini agar kontra propaganda ini efektif,” ungkap mantan Kapolda Papua ini.
Dikatakan alumni Akpol tahun 1988 ini, BNPT juga memiliki kewajiban untuk membantu para korban aksi terorisme. Oleh karena itu, BNPT berkomitmen untuk memberikan bantuan dan melakukan pendampingan kepada korban aksi terorisme
”Hari ini adalah kegiatan BNPT terutama dalam kegiatan pemulihan korban. Jadi salah satu tugas yang dilaksanakan oleh BNPT adalah memberikan perlindungan dan pemulihan korban. Yang mana program ini wajib dijalankan dalam rangka memberikan sebuah kondisi pemulihan termasuk psikososial agar korban-korban dapat diperhatikan dengan baik,” ujar mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.
Mantan Waka Lemdiklat Polri ini juga menyebut bahwa bantuan sosial yang diberikan berupa sembako dan sejumlah uang yang meskipun tidak seberapa tapi merupakan bentuk kepedulian dari pemerintah kepada warga masyarakat korban aksi terorisme. Ia juga menyambut baik masukan-masukan yang diterima dari para perwakilan korban dan juga berterima kasih atas partisipasi aktif masyarakat.
”Terima kasih karena tidak lagi memberikan dukungan kepada para DPO teroris. Terima kasih juga kepada Pak Kades Lembatongoa Pak Edi yang tadi juga telah berinisiatif memberikan lahan bagi Operasi Madago Raya. Hal ini saya sangat apresiasi karena merupakan langkah yang positif dari partisipasi masyarakat,” ucap mantan Kapolda Banten ini mengakhiri.
Dalam keswempatan tersebut Kepala Desa (Kades) Kalimago, Januar menyambut baik kegiatan bakti sosial yang diadakan oleh BNPT untuk keluarga korban aksi terorisme di Desanya. Dirinya mengucapkan terima kasih kepada BNPT yang sangat cepat menanggapi dan memberikan bantuan setelah adanya kejadian terorisme pada 11 Mei 2021 lalu yang menewaskan 4 petani Poso.
”Kami sering dikunjungi, bulan lalu juga BNPT dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) juga sudah melakukan santunan duka dan bantuan kerahiman untuk 4 korban di desa kami,” ujar Januar.
Januar juga menyampaikan bahwa pihaknya akan mendukung penuh pemerintah seperti pembangunan pos operasi di wilayahnya maupun yang lain. Apapun nanti yang dibutuhkan ia mengaku siap untuk mendukung sepenuhnya kepada BNPT.
”Karena pasca kejadian 11 Mei yang lalu itu terus terang masyarakat sekarang ini masih sangat trauma karena mereka masih takut pergi ke kebun. Kerena tempat tinggal mereka berbatasan langsung dengan hutan,” tukasnya.
Sementara itu dalam kesmepatan yang sama, Fansi istri korban aksi terorisme juga menyampaikan terima kasihnya atas bantuan yang telah diberikan. Karena dirinya mengaku saat ini kegiatannya hanya berkebun saja dan itupun tidak lama, yakni hanya 2 jam karena itu dibatasi oleh pemerintah.
”Pak Kades juga memperingati kami agar kalau sudah 2 jam (berkebun), lebih baik pulang dari kebun, karena di sekitar sini belum aman. Karena di kebun itu kami dapati juga bekas kaki, saya tidak tahu juga apakah itu bekas kaki warga situ atau yang lain (teroris),” jelasnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut pejabat teras BNPT yaitu Sekretaris Utama BNPT Mayjen TNI Untung Budiharto, Deputi I Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Plt. Deputi II Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT Brigjen Pol. Eddy Hartono, S.Ik, MH, Kepala Biro Umum BNPT, Marsma TNI Fanfan Infansyah beserta jajaran.