Surabaya – Para pelaku teror bom di Surabaya telah terpapar radikalisme dan terorisme sejak lama. Mereka bahkan melibatkan dan mengorbankan anak-anak dalam aksi biadab mereka.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH engatakan serangan teror di Surabaya adalah contoh dari mindset (pola pikir) yang keliru.
“Ini faktor mindset pemikiran yang membuatnya jadi radikal. Ini yang memang juga harus di-counter dengan pemikiran yang benar,” kata Suhardi Rabu (16/5/2018).
Suhardi pada Senin kemarin (14/5) sempat datang ke tempat kejadian pekara (TKP) di Surabaya. Dia juga sempat bertemu dengan para penyidik di lapangan.
“Di samping itu juga harus disentuh faktor-faktor lain yang mempengaruhi pola pikir itu. Ini kita lakukan bersama-sama,” lanjutnya.
Pada saat kejadian di Surabaya, Suhardi sedang menghadiri pertemuan ke-27 Komisi Pencegahan Kejahatan dan Peradilan Pidana PBB (Commission on Crime Prevention and Criminal Justice/CCPCJ) yang berlangsung di Wina, Austria.