Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) kembali melaksanakan program pelibatan masyarakat dalam pencegahan terorisme untuk tahun anggaran 2017. Bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan disusun di Jakarta.
Kepala Sub Direktorat Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Pencegahan BNPT, Andi Intang Dulung, mengatakan kegiatan penyusunan kegiatan untuk program pelibatan masyarakat tahun anggaran 2017 dilaksanakan dalam forum diskusi terpumpun di Jakarta, 26 – 28 Januari 2017.
“Focus Group Discussion (diskusi terpumpun) ini adalah tahapan yang harus dilaksanakan sebelum Rapat Kerja Nasional 32 FKPT diselenggarakan,” kata Andi Intang.
Andi Intang menambahkan, diskusi terpumpun ini menghadirkan pendamping dari 5 bidang kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu Agama, Pendidikan, dan Dakwah; Ekonomi, Sosial, Budaya, dan Hukum; Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan; Media Massa, Hubungan Masyarakat, dan Sosialisasi; serta Penelitian dan Kajian. Beberapa narasumber yang akan dilibatkan juga dihadirkan.
“Di sini pendamping bidang dan narasumber akan bersama-sama merumuskan bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2017 bersama-sama FKPT di 32 provinsi,” ungkap Andi Intang.
Hasil dari diskusi terpumpun ini, masih kata Andi Intang, akan dibawa untuk dibahas bersama 32 Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT), dan ditetapkan sebagai kegiatan yang dilaksanakan sepanjang tahun 2017.
Direktur Pencegahan BNPT, Hamidin, menyambut baik dilaksanakannya diskusi terpumpun untuk menyusun kegiatan dalam program pelibatan masyarakat tahun anggaran 2017. Menurutnya kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2016 sudah mewakili persoalan yang ada di masyarakat, dan layak untuk diteruskan di tahun 2017.
“Semoga kegiatan di tahun 2017 ini goal oriented, bukan lagi budget oriented,” kata Hamidin.
Hamidin mencontohkan, perkembangan terorisme saat ini yang menonjol adalah mulai ditemukannya keterlibatan wanita sebagai pelaku. Dikatakannya, BNPT mendukung kegiatan bidang Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan yang tahun ini akan mengarahkan fokusnya pada pemberdayaan perempuan dalam pencegahan terorisme.
“Bidang media massa juga bagus, karena laporan yang masuk ke saya tahun ini akan fokus pada bagaimana mencegah penyebarluasan hoax yang belakangan sangat mengkhawatirkan,” tegas Hamidin.
Sementara Deputi I BNPT bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi, Abdul Rahman Kadir, juga memberikan apresiasinya pada pelaksanaan diskusi terpumpun ini. Dia berharap kegiatan ini akan menghasilkan sebuah kegiatan terbaik untuk bisa dilaksanakan dalam upaya pencegahan terorisme.
“Saya percaya narasumber yang dihadirkan di sini adalah expert di bidangnya masing-masing. Mari bersama berfikir, sumbangkan pengetahuan Bapak dan Ibu sekalian untuk bersama-sama Negara melakukan pencegahan terorisme,” pungkas Abdul.