Surabaya – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus berusaha memantapkan strategi dengan melakukan kontra radikalisasi, perlindungan dan deradikalisasi dalam upaya untuk melindungi dan menangkal aksi terorisme. Kontra radikalisasi yaitu mencegah orang-orang untuk terhindar dari paham radikalisasi. Perlindungan yaitu melindungi objek vital, transportasi, lingkungan, dan korban terorisme dari paham radikal. Sedangkan deradikalisasi yakni menyembuhkan orang-orang yang terpapar paham radikal, yaitu teroris, keluarga teroris, dan jaringan teroris.
Kawasan obyek vital nasional khususnya Minyak dan Gas menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian BNPT agar kawasan tersebut terhidar dari aksi terorisme. Sejak beberapa bulan lalu Subdit Pengamanan Obyek Vital dan Transportasi yang berada di Direktorat Perlindungan pada Kedeputian I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT telah menyusun Standar Operasional Prosedur Prosedur (SOP) Pengamanan Aksi Terorisme di Fasilitas Onyek Vital Nasional Minyak dan gas Bumi Lepas Pantai
Dalam penyusunan SOP tersebut Subdit Pengamanan Obyek Vital dan Transportasi telah melakukan penyusunan database dan juga menggelar Focus Group Discussion (FGD). Dengan telah selesainya SOP tersebut, kini giliran SOP tersebut disosialisasikan kepada instansi-isntasi terkait. Sosialisasi tersebut digelar di Hotel Bumi, Surabaya pada Senin hingga Rabu (18-20/9/2017)
Kasubdit Pengamanan Obyek Vital dan Trasnportasi BNPT, Kolonel Mar. Purwanto Djoko Prasetyo mengatakan bahwa sosialisasi ini digelar dengan memiliki maksud dan tujuan sebagai sarana diskusi dengan Kementerian / Lembaga dan pemangku kepentingan terkait dalam rangka membahas mengenai sosialisasi SOP tersebut.
“Yang tentunya memiliki tujuan untuk terwujudnya kesamaan persepsi dalam rangka Sosialisasi SOP Sistem Keamanan Objek Vital Instalasi Kilang Minyak yang ada di Tanah Air dalam melindungi suatu kawasan dari ancaman terorisme,” ujar Kolonel Mar. Purwanto Djoko.
Lebih lanjut alumni AAL tahun 1992 ini mengatakan dengan adanya sosialsiasi ini diharapkan dapat terwujudnya kerjasama yang baik antara BNPT dengan Kementerian/ Lembaga dan Stakeholder terkait dan koordinasi dalam rangka penyelenggaraan SOP tersebut
“Selain itu dengan sosialisasi ini dapat terhimpun masukan, saran dan koreksi SOP agar mencakup semua stakeholder terkait tanpa mengurangi peran dari SOP Internal yang sudah dimiliki oleh masing-masing Perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) SKK Migas serta didapatkannya kesamaan pemahaman terkait substansi SOP diantara BNPT dengan stakeholder terkait,” ujar peraih Adhi Makayasa Matra Laut ini.
Untuk itu dengan sosialisasi ini diharapkan dapat terjalinnya kerjasama dan koordinasi yang baik antara BNPT dan stakeholder serta komponen terkait dalam penanggulangan terorisme di objek vital Instalasi Kilang Minyak. “Sehingga dapat terwujudnya peningkatan keamanan di objek vital Instalasi Kilang Minyak,” kata pria yang dalam karir militernya dibesarkan di lingkungan pasukan Intai Amfibi Marinir ini mengakhiri.
Acara sosialisasi ini dihadiri instansi-instansi yang berhubungan dengan fasilitas obyek vital minyak dan gas bumi yakni dari Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, SKK Migas dan Perusahaan KKKS,
BPH Migas dan Perusahaan Minyak dan Gas, TNI/Polri, Akademisi serta Institusi terkait lainnya.