Jakarta – Deputi 1 BNPT Bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Mayjen TNI Abdul Rahman Kadir menyatakan bahwa negara sangat serius dalam menanggulangi persoalan terorisme. Hal itu ditunjukkan dengan upaya-upaya konkrit yang dilakukan pemerintah dalam membabat habis benih-benih terorisme. Pemerintah –melalui BNPT– menggunakan dua pendekatan utama dalam penanggulangan terorisme, yakni hard approach dan soft approach.
Penggunaan dua pendekatan berbeda untuk menanggulangi terorisme menunjukkan bahwa terorisme bukan urusan ringan, karenanya diperlukan pendekatan yang tepat untuk memastikan ajaran kekerasan itu tidak terus-terusan kumat. Strategi yang menjadi andalan BNPT adalah soft approach, strategi ini menyasar seluruh pihak, mulai dari teroris pada level inti, militan, simpatisan hingga masyarakat yang sama sekali belum terpapar radikalisme dan terorisme.
Pada level lingkar teroris (inti, militan, simpatisan), BNPT menggunakan strategi deradikalisasi yang lebih fokus pada upaya pembinaan. Mereka yang ditahan karena aksi terorisme akan dibina agar menyadari kesalahannya dan tidak mengulanginya lagi di kemudian hari.
Deradikalisasi ini sendiri dilakukan baik di dalam lapas maupun di luar lapas. Sehingga napi terorisme yang telah keluar dari penjara sekalipun akan tetap mendapat pembinaan dari pemerintah. Sementara untuk masyarakat luas, BNPT melakukan kontra radikalisasi yang dimaksudkan untuk membentengi masyarakat dari bahaya radikalisme dan terorisme.
Deputi 1 BNPT menjelaskan bahwa tugas memberikan pembinaan dan kontra radikalisasi bukan hal yang mudah dilakukan, diperlukan kerjasama dan sinergi yang kuat antar lembaga pemerintah, sehingga program ini mampu memberi hasil yang maksimal.
“Jika kita bisa melakukan tugas ini, insyallah kita bisa mengurangi jumlah aktifias mereka sehingga kita bisa menjalani hidup dengan damai,” ungkapnya.
Ia juga mengajak seluruh peserta yang berasal dari kementrian, TNI, Polri dan sejumlah lembaga resmi negara itu untuk ikut aktif melaksanakan tugas deradikalisasi. Ia mengharap rapat koordinasi ini akan berlanjut pada aksi nyata di lapangan, karenanya ia meminta para peserta untuk dapat saling mengenal dan saling berbagi informasi agar kedepan tugas menjaga perdamaian ini dapat dilaksanakan lebih efektif.