Serang – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), mengimbau masyarakat untuk berlaku arif dan bijaksana dalam menggunakan media sosial. Masyarakat juga diminta bergerak cepat menangkal sebaran iformasi bohong.
Hal ini disampaikan Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen. Pol. Ir. Hamli, M.E., saat membuka kegiatan Literasi Digital sebagai Upaya Pencegahan Radiaklisme dan Terorisme di Masyarakat di Kota Serang, Banten, Kamis (22/3/2018). Ini merupakan kegiatan bersama BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Banten.
“Kalau ada informasi tidak benar masuk ke HP kita, hapus saja. Kalau tidak mau menghapus ya biarkan saja, jangan disebar,” kata Hamli.
Informasi bohong, lanjut Hamli, sebagian besar bersifat provokatif yang berpotensi menularkan radikalisme dan terorisme. “Kita harus pandai-pandai menelaah. Bahkan jika benar sekalipun kita masih harus menelaah, bermanfaat apa tidak informasi itu jika kita menyebarkannya?” tambahnya.
Literasi digital, masih kata Hamli, dilaksanakan sebagai respon atas masih maraknya peredaran informasi bohong dan bersifat provokatif di media sosial. Melalui kegiatan ini masyarakat diharapkan memiliki kemampuan membaca dan memikirkan setiap informasi yang diterimanya, sebelum pada akhirnya memutuskan untuk menyebar, menghapus atau menyimpannya.
Melalui kegiatan yang sama BNPT juga akan melatif masyarakat yang menjadi pesertanya memiliki kemampuan membuat konten positif, sebagai penyeimbang peredaran informasi bohong pemicu radikalisme dan terorisme.
Di kesempatan yang sama Hamli juga mengajak masyarakat untuk terus mengedepankan kewaspadaan terhadap radikalisme dan terorisme, yang disebut paparannya sudah sampai di anak-anak setingkat SMP dan SMA. Di tingkatan ini radikalisme diungkap masuk melalui lingkungan sekolah dan alumni yang mendapatkan paparan dari tempat lain.
“Di sinilah sinergi harus diperkuat. Di semua lini, semua elemen masyarakat, semua harus mengedepankan kewaspadaan menghadapi radikalisme dan terorisme,” tutup Hamli.
H. Atep, perwakilan Badan Kesbangpol Provinsi Banten, menyampaikan apresiasinya terhadap BNPT atas kegiatan literasi digital yang dilaksanakan.
“Pemprov Banten sangat mendukung kegiatan ini, karena inilah wujud kehadiran negara di setiap permasalahan yang dihadapi masyarakat. Ini sesuai nawacita presiden Joko Widodo,” ungkap Atep.
Sementara Ketua FKPT Banten, Rumiah Kartoredjo, menyampaikan penggunaan media sosial dengan bijak adalah wujud menjaga stabilitas keamanan dan ketahanan nasional, serta merawat kebhinekaan. [shk/shk]