BNPT Sebut Terorisme Kejar Popularitas

Palembang –  Sekertaris Utama (sestama) Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mayjen TNI Gautama Wiranegara menegaskan bahwa terorisme juga memiliki motif pengejaran popularitas. Hal itulah yang mendasari mengapa aksi-aksi terorisme dilakukan di waktu-waktu dan tempat-tempat khusus, tentu agar mudah diliput media. Hal ini disampaikannya pada pidato pembukaan sosialisasi Standar Operasional  Prosedur (SOP) penanganan aksi terorisme di dalam lembaga pemasyarakatan, malam ini, Rabu (16/11/16), di hotel The Daira Palembang.

Dalam pidatonya, Gautama mengatakan bahwa kelompok teroris mengincar obyek-obyek tertentu untuk dijadikan tempat pelaksanaan aksi-aksi teror, karenanya BNPT berkewajiban untuk melindungi obyek-obyek dimaksud agar tidak dijadikan sasaran pelaksanaan aksi-aksi kejahatan. Ia menyebut laporan dari global terrorism database yang menunjukkan bahwa tahun ini kelompok teroris telah melakukan aksi teror di sedikitnya 60 obyek vital, tentu ini merupakan jumlah yang tidak sedikit.

Sisi media inilah yang membuat kelompok teroris merencanakan aksinya dengan matang, termasuk pemilhan waktu dan lokasi, ini dimaksudkan agar aksi yang mereka lakukan mendapat liputan media secara maksimal.

“Aksi-aksi terorisme mempertimbangkan sisi pemberitaan, karenanya direncanakan dengan baik, termasuk milih lokasi (pelaksanaan aksi teror, red), biar diliput media,” jelasnya.

Lebih jauh ia menyatakan bahwa terorisme bukan hanya ancaman untuk kesatuan bangsa, tetapi juga perusakan terhadap obyek-obyek vital yang dianggap sebagai representasi Negara atau pihak asing. Karenanya BNPT terus meningkatkan pengamanan terhadap obyek-obyek vital, selain pula melaksanakan strataegi penanggulangan yang lain, untuk memastikan keamanan masyarakat.

Di akhir pidatonya, Gautama berharap agar kerja pengamanan lapas yang bersandar pada SOP ini dapat berjalan secara efektif dan dapat dipertanggujawabkan, baik dari sisi akademik maupun efektifitas pelaksanaannya. Ia pun meminta agar terjalin kerjasaman antar pihak-pihak terkait, sehingga apa yang diharapkan dapat diwujudkan dengan baik.