BNPT Sebut Indeks Serangan Terorisme Pada Tahun 2023 Turun 56 Persen

Jakarta – Indeks potensi serangan terorisme pada 2023 menurun sekitar
56 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Data ini
berdasarkan hasil survei terbaru Badan Nasional Penanggulangan
Terorisme (BNPT). Data ini disampaikan dalam diskusi publik yang
diinisiasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (Fishum) Universitas
Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta bersama BNPT Selasa
(28/11/2023).

Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan BNPT RI, Irjen Polisi Ibnu
Suhaendra, mengatakan menurut hasil survei terbaru BNPT bersama dengan
sejumlah lembaga lintas sektor, indeks potensi serangan terorisme di
tahun 2023 ini menurun sekitar 56 persen jika dibandingkan pada tahun
2022 lalu.

Sebab itu, Ibnu Suhaendra mengajak semua kalangan untuk bersama-sama
memutus rantai radikalisme dan terorisme.

“Kami hadir di kampus UIN Sunan Kalijaga mengajak semua kalangan untuk
memerangi pemahaman radikal terorisme. Salah satunya dengan memutus
rantai penyebaran radikalisme terorisme melalui strategi pelibatan
multipihak,” katanya.

BNPT menurut Ibnu Suhaendra, tak dapat bekerja sendirian untuk menekan
akar radikalisme dan terorisme.

Pelibatan multipihak sangat penting artinya untuk membangun sinergi bersama.

“Program penanggulangan terorisme harus dilakukan dengan kerja sama
atau kolaborasi yang melibatkan unsur pemerintah, akademisi, badan
pelaku usaha, komunitas, media dan pelaku seni,” kata dia.

Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan BNPT mengharapkan UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta menjadi garda terdepan untuk menampilkan
citra agama Islam yang moderat, damai dan toleran.

“Kami berharap seluruh sivitas akademika, khususnya di UIN Sunan
Kalijaga ini, dapat menjadi tempat aktualisasi atas pengajaran dan
pemahaman agama yang moderat, damai dan toleran,” ucapnya.

Di tengah derasnya disrupsi informasi saat ini, BNPT RI meyakini,
narasi-narasi agama yang damai dan menyejukkan, dari institusi
pendidikan seperti UIN Sunan Kalijaga dapat menetralisir paham radikal
dan benih-benih intoleransi di masyarakat.

“Selain itu, UIN Sunan Kalijaga dapat mengarahkan idealisme pada hal
yang positif dan lebih kritis dalam hal berpikir sehingga tidak mudah
terjebak pada narasi radikalisme yang mengajak dan mengeksploitasi
ajaran agama untuk kepentingan kekerasan,” kata dia.