Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengawasi jejaring sosial di dunia maya. Banyak anak muda Indonesia menjadi target teroris untuk diajak bergabung bersama mereka.
Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Agus Surya Bakti mengatakan, anak muda Indonesia sudah menjadi target teroris untuk direkrut menjadi anggota mereka. “16-30 tahun menjadi umur paling rawan,” kata Agus saat berkunjung ke Metro TV, Senin (19/10/2015).
Ia mengungkapkan, pengaruh dunia maya atau media sosial kepada remaja sangat mengkhawatirkan. Dunia maya memiliki kekuatan luar biasa untuk mempengaruhi, mendoktrin, dan sulit dicegah.
“Kami berupaya mencegah perekrutan generasi muda ini. Kami sangat fokus berdialog dan pendekatan ke semua kalangan. Kami mengajak anak-anak muda Indonesia jangan mau terpengaruh bujuk rayu, sehingga bergabung dengan kelompok teroris,” kata Agus.
BNPT melakukan pendekatan ke tokoh masyarakat, guru sekolah, RT RW untuk memberikan informasi bagaimana mengidentifikasi ciri-ciri terorisme. Menurut Agus, terorisme, merupakan bahaya laten yang harus dicegah setiap saat.
Pencegahan terorisme jangan dilakukan setelah ada insiden atau menunggu ada anggaran “Pencegahan terorisme ini dilakukan setiap saat. Jangan biarkan terorisme ini berkembang. Di sinilah peran semua pihak, orang tua, guru, ulama, dan lainnya mencegah terorisme tersebut,” ujarnya.
Sumber : MetroTvNews