Padang – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak birokrasi kampus untuk bersama-sama mengatasi munguatnya pemahaman Islam fundamestalis di lingkungannya. Termasuk untuk diselesaikan adalah adanya dosen dan tenaga pengajar lainnya yang terpapar ekstrimisme.
Hal ini disampaikan Kepala Sub Direktorat Pemberdayaan Masyarakat Direktorat Pencegahan BNPT, Andi Intang Dulung, saat menyampaikan pidato kunci dalam pembukaan kegiatan Dialog Pelibatan Lembaga Dakwah Kampus dan Birokrasi Kampus dalam Pencegahan Terorisme di kampus UIN Imam Bonjol, Padang, Sumatera Barat, Rabu (26/7/2017).
“(Pemahaman) Islam fundamentalis akan berujung pada paham radikal. Dibutuhkan sinergi yang kuat antara aparat pemerintah dan masyarakat untuk mengatasinya,” kata Andi Intang.
Di hadapan seratusan anggota LDK dari sejumlah kampus di Kota Padang, Andi Intang juga menyebut adanya dosen dan tenaga pengajar lainnya yang kedapatan terpapar paham ekstrim. “Ini PR kita bersama,” tambahnya.
Ditegaskan oleh Andi Intang, penanggulangan paham radikal dan aksi terorisme tidak bisa dilakukan sendiri oleh BNPT, Kepolisian, TNI, dan lembaga keamanan Negara lainnya. Keterlibatan masyarakat, tak terkecuali dari lingkungan kampus sangat dibutuhkan.
“Mahasiswa kami anggap sebagai agen perubahan, kalian juga harus terlibat dalam pencegahan terorisme,” tandas Andi Intang.
Anggota LDK, masih kata Andi Intang, tidak hanya dituntut untuk memahami dan menyebarluaskan ajara Islam yang Rahmatan lil ‘Alamin, melainkan juga memiliki kepekaan dalam melihat perkembangan situasi di sekitarnya. Kepekaan itu disebutnya sangat dibutuhkan di tengah perkembangan teknologi yang sangat pesat.
“Di era media sosial seperti saat ini, informasi berkembang begitu cepat, tak jarang ini dimanfaatkan oleh kelompok pelaku terorisme untuk menyebarluaskan radikalisme yang diyakininya. Kita tidak boleh terkecoh situasi tenang di sekitar kita, karena terorisme bisa terjadi di mana dan kapamn saja,” urai Andi Intang.
Kegiatan Dialog Pelibatan LDK dan Birokrasi Kampus dalam Pencegahan Terorisme di Padang terselenggara atas kerjasama BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sumatera Barat. Kegiatan yang sama akan dan sudah diselenggarakan di 32 provinsi se-Indonesia di sepanjang tahun 2017. [shk/shk]